Rantai besar dengan desain bold sedang tren di kalangan Gen Z. Model ini memberi statement fashion yang kuat dan cocok untuk dipadukan dengan outfit monokrom atau streetwear.
Chunky chain bisa dipakai sendiri atau digabung dengan kalung lain untuk efek layering.
Baca Juga: PM Thailand Bubarkan Parlemen, Pemilu Dipercepat di Tengah Konflik Politik dan Ketegangan Perbatasan
3. Kalung berlapis (layered necklace)
Kalung berlapis menjadi favorit karena bisa menciptakan tampilan stylish tanpa perlu banyak aksesoris tambahan. Kombinasi beberapa kalung tipis dengan panjang berbeda menambah dimensi dan karakter pada penampilan.
4. Kalung dengan liontin unik
Kalung dengan liontin berbentuk simbol, huruf, atau benda mini menjadi populer karena memberi sentuhan personal. Gen Z menyukai kalung yang memiliki makna tertentu, misalnya inisial nama, simbol keberuntungan, atau ikon fandom tertentu.
5. Kalung pearls modern
Mutiara klasik kini tampil dengan desain modern seperti kalung pendek atau dikombinasi rantai logam. Kalung pearls modern ini banyak digunakan Gen Z untuk gaya casual chic atau bahkan saat menghadiri acara semi-formal.
6. Kalung DIY dan custom
Kalung buatan sendiri atau yang bisa dikustomisasi juga diminati Gen Z karena unik dan bisa mencerminkan kepribadian pemakainya. Model ini memberi kebebasan bereksperimen dengan warna, bahan, dan bentuk liontin.
Kalung bukan sekadar aksesoris, tetapi juga cara Gen Z mengekspresikan gaya dan identitas mereka. Dengan model yang tepat, aksesori sederhana bisa mengubah penampilan menjadi lebih menarik dan trendi.*** (LL)