2. Fokus pada Isi yang Singkat tapi Relevan
Sebagai fresh graduate, CV sebaiknya tidak lebih dari satu halaman kecuali punya pengalaman yang sangat banyak.
Tampilkan informasi penting seperti pendidikan, pengalaman organisasi, magang, sertifikat, dan keahlian digital.
Hindari menulis paragraf panjang, cukup gunakan poin-poin singkat dengan kalimat aktif dan terukur.
Tiap pengalaman bisa diberi penjelasan hasil atau pencapaian nyata agar terlihat berdampak.
Semakin padat, jelas, dan relevan isinya, semakin besar kemungkinan CV dibaca sampai akhir.
Baca Juga: Merasa Keluarganya Direndahkan, Menteri UMKM Sambangi KPK Beri Pembelaan
3. Tambahkan Sentuhan Visual Secukupnya
Ikon kecil untuk bagian-bagian seperti "phone", "email", atau "skills" bisa membantu mempercepat pembacaan.
Gunakan bullet atau garis pemisah lembut untuk membedakan antarbagian tanpa membuat CV tampak kaku.
Jika ingin menambahkan grafik level skill, pastikan tidak terlalu ramai dan mudah dimengerti.
Beberapa Gen Z juga menyertakan QR code ke portofolio atau profil LinkedIn sebagai pelengkap visual.
Pastikan semua elemen visual tidak mengganggu informasi utama, melainkan memperkuat impresi profesional.
Baca Juga: Momen Istri Menteri Gunakan Fasiilitas Negara, Pengamat Politik: Waktunya Reshuffle!
4. Perhatikan Format File dan Nama Dokumen