Lilin, bunga, dan pesan duka memenuhi lokasi yang biasanya ramai oleh wisatawan dan peselancar.
Seorang penjaga pantai muda berusia 18 tahun, Trent Tur, menggambarkan betapa mengerikannya kejadian tersebut.
“Kami sedang di air, lalu tiba-tiba melihat orang-orang tergeletak di tanah. Ada seorang anak yang tertembak. Itu hal terburuk yang pernah saya lihat,” ujarnya.
Baca Juga: Judistira Hermawan Dorong Partisipasi Aparat Wilayah untuk Pantau Pohon Tua di Jakarta
Tokoh agama setempat, Rabbi Mendel Kastel, yang kehilangan anggota keluarganya dalam serangan ini, mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam kemarahan.
Ia menekankan pentingnya solidaritas dan kebersamaan dalam menghadapi masa sulit.
Komunitas Yahudi di Australia memang relatif kecil, sekitar 150.000 jiwa dari total populasi 27 juta orang, namun memiliki peran besar dalam kehidupan sosial dan budaya negara tersebut.
Sekitar sepertiga dari mereka tinggal di wilayah Sydney timur, termasuk Bondi.
Tragedi Bondi Beach menjadi pengingat pahit bahwa kebencian dan kekerasan dapat terjadi di mana saja.
Namun di tengah duka mendalam, muncul pula kisah keberanian, solidaritas, dan harapan bahwa masyarakat Australia dapat bangkit bersama dan menolak segala bentuk kebencian.***(LL)