internasional

Fakta! Mobil Bensin Sisa Pasar Domestik China Kini Membanjiri Negara Berkembang

Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi. Mobil bensin China yang tak laku di dalam negeri menyerbu pasar dunia dan mengguncang industri otomotif. (Foto: Freepik)

Polandia: lebih dari 30 merek China masuk sejak 2023, mayoritas menjual SUV bensin.

Meksiko: penjualan merek China melampaui 200.000 unit dan meraih sekitar 14 persen pangsa pasar.

Chile dan Uruguay: mobil China menguasai hampir sepertiga pasar, dengan fokus pikap dan SUV bensin.

Rusia dan Afrika Selatan: merek China naik pesat dan menggusur posisi produsen lama seperti Toyota, Chevrolet, dan VW.

Strategi mereka sederhana tapi efektif, yaitu jual apa yang pasar butuhkan, bukan memaksa EV ke negara yang infrastrukturnya belum siap.

Baca Juga: Pilihan Kalung yang Paling Disukai Gen Z untuk Tampil Stylish

Kekuatan Utama: Harga dan Fleksibilitas

Banyak mobil bensin China merupakan hasil pengembangan dari teknologi mitra asing mereka sendiri.

Contoh ekstremnya adalah Dongfeng Rich 6, sebuah pikap yang pada dasarnya merupakan Nissan Frontier versi lebih murah. 

Di Uruguay, model ini dijual sekitar USD21.490 (sekitar Rp357 juta–Rp360 juta), jauh lebih rendah daripada Frontier asli yang mencapai USD30.990 (sekitar Rp515 juta–Rp518 juta).

Harga agresif inilah yang membuat konsumen di pasar berkembang dengan cepat beralih ke merek China.

Dampaknya bagi Industri Global

Kenaikan ekspor China menekan produsen besar dunia yang selama ini fokus pada pasar negara maju. 

Banyak yang terlambat menyadari bahwa pertempuran sesungguhnya justru terjadi di pasar negara berkembang, di mana konsumen lebih sensitif terhadap harga dan belum siap beralih ke EV.

Baca Juga: Tertinggi di Indonesia! Inilah Kemegahan Air Terjun Ponot, Sumatra Utara

Halaman:

Tags

Terkini