Beberapa respons mulai terlihat:
VW mulai mempertimbangkan mengekspor lebih banyak mobil buatan China.
GM dan Hyundai membentuk aliansi untuk mengembangkan mobil murah di Amerika Selatan.
Meksiko dan Rusia mulai menaikkan tarif demi melindungi industri lokal.
Namun, para produsen China, banyak di antaranya perusahaan milik negara, mempunyai keunggulan besar, yakni dukungan penuh dari pemerintah dan kapasitas pabrik yang sangat besar.
Selama kapasitas itu masih harus dijalankan, ekspor mobil bensin akan terus mengalir.
Baca Juga: Mengapa Mobil Berwarna Hitam Selalu Terlihat Lebih Mewah? Ini Sederet Alasannya
Gelombang ekspor mobil bensin China bukan sekadar strategi bisnis, tetapi bagian dari dampak besar kebijakan industri China yang menargetkan dominasi global di sektor otomotif.
Sementara dunia menyoroti ancaman mobil listrik China, negara-negara berkembang saat ini justru menjadi arena utama persaingan, dan produsen China bergerak jauh lebih cepat dibanding para pemain lama.***(LL)
Artikel Terkait
Benin Diguncang Upaya Kudeta Oleh Pasukan Militer, Presiden Talon Pastikan Pemerintah Tetap Berkuasa
Gencatan Senjata Runtuh, Pertempuran Thailand Kamboja Meledak Lagi di Sepanjang Perbatasan
Australia Jadi Pelopor Dunia, Larang Remaja di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial
Ratusan Ribu Warga Mengungsi, Konflik Thailand Kamboja Makin Memburuk
PM Thailand Bubarkan Parlemen, Pemilu Dipercepat di Tengah Konflik Politik dan Ketegangan Perbatasan