Ia juga mengklaim bahwa rakyat Honduras telah menentukan pilihan dengan sangat jelas pada 30 November.
Dukungan Trump terhadap Asfura semakin disorot karena bersamaan dengan keputusan Gedung Putih memulangkan mantan Presiden Honduras Juan Orlando Hernández dari penjara AS.
Hernández sebelumnya menjalani hukuman 45 tahun atas kasus narkotika dan kepemilikan senjata, namun telah resmi mendapat pengampunan dari Trump, menurut pejabat Gedung Putih.
Langkah Trump langsung menuai kecaman dari tokoh-tokoh politik Honduras.
Mantan Presiden Manuel Zelaya menuding Trump berusaha menggagalkan pencalonan Moncada dari partai LIBRE.
Zelaya menegaskan rakyat Honduras tidak akan tunduk pada campur tangan asing.
Moncada sendiri bersikeras bahwa peluangnya belum hilang dan menuduh kedua rivalnya melakukan manipulasi. Ia juga mengecam campur tangan AS dalam pemilu kali ini.
Meskipun penghitungan suara bermasalah, Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) melaporkan bahwa proses pemungutan suara pada hari Minggu (30/11) berlangsung aman dan tertib, dengan partisipasi pemilih yang tinggi.
Baca Juga: Update Terbaru BNPB, Korban Banjir dan Longsor Sumatera Capai 604 Meninggal, 464 Hilang
CNE kini berupaya memperbaiki komunikasi publik dengan menyampaikan perkembangan penghitungan suara secara langsung kepada media dan partai politik, agar proses transparan dan dapat dipantau bersama.***(LL)