ESENSI.TV, JERMAN - Sikap Jerman terhadap konflik Gaza mulai menunjukkan perubahan besar. Negara yang selama ini menjadi sekutu erat Israel kini mulai bersuara lebih tegas.
Pemerintah Jerman menyampaikan kekhawatiran mendalam atas situasi kemanusiaan di Gaza dan mengisyaratkan kemungkinan akan mengambil langkah-langkah nyata, termasuk menghentikan ekspor senjata yang dapat digunakan untuk melanggar hukum humaniter.
Dalam pernyataan terbaru, Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul menegaskan bahwa dukungan historis Jerman terhadap Israel tidak boleh disalahgunakan.
Baca Juga: 5 Tips Liburan Low Budget tapi Tetap Seru dan Berkesan Tanpa Menguras Dompet
Ia memperingatkan bahwa eskalasi serangan udara Israel serta kelangkaan makanan dan obat-obatan telah menciptakan kondisi yang “tak tertahankan” bagi penduduk Gaza. Wadephul juga menyampaikan bahwa saat ini tidak ada pesanan baru untuk senjata ke Israel, dan Jerman akan sangat berhati-hati dalam mempertimbangkan pengiriman senjata ke depannya.
Pernyataan ini menandai pergeseran sikap yang signifikan dari Berlin. Sebelumnya, Jerman termasuk negara yang paling kuat membela Israel, terutama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Namun, tekanan dari masyarakat dan mitra koalisi pemerintah, seperti Partai Sosial Demokrat, membuat pemerintah mempertimbangkan kembali posisi mereka.
Baca Juga: 5 Cara Menurunkan Kolesterol Secara Alami Tanpa Obat untuk Hidup Lebih Sehat dan Panjang Umur
Beberapa pihak di dalam negeri bahkan mendesak penghentian total ekspor senjata ke Israel untuk menghindari kemungkinan keterlibatan Jerman dalam pelanggaran hukum perang.
Kanselir Friedrich Merz turut menyampaikan kritik terbuka terhadap Israel.
Dalam kunjungannya ke Finlandia, Merz menilai bahwa serangan militer besar-besaran di Gaza kini sudah tidak lagi dapat dibenarkan dan tidak masuk akal jika dikaitkan dengan upaya menghadapi terorisme.
Ia mengisyaratkan bahwa dukungan terhadap Israel tetap ada, tetapi harus disesuaikan dengan nilai-nilai hukum internasional dan kemanusiaan.
Baca Juga: Peluang Magang Eksklusif di Pertamina Hulu Rokan untuk Fresh Graduate, Simak Syaratnya!
Pergeseran ini sejalan dengan perubahan pandangan publik di Jerman. Survei yang dilakukan Civey dan dipublikasikan oleh surat kabar Tagesspiegel menunjukkan bahwa 51% warga Jerman menentang ekspor senjata ke Israel.