ESENSI.TV, ISRAEL - Israel tengah menghadapi bencana alam berskala besar yang memicu status darurat nasional.
Kebakaran hutan yang sangat luas melanda sedikitnya 29 titik di berbagai wilayah negara itu, memaksa pemerintah bekerja keras memadamkan api di tengah kondisi cuaca ekstrem.
Komandan Pemadam Kebakaran Nasional, Shmulik Friedman, menyatakan bahwa ini adalah kebakaran terbesar dalam sejarah Israel.
“Kami belum pernah menghadapi kondisi seperti ini sebelumnya. Situasinya sangat sulit dan berbahaya,” ujarnya.
Baca Juga: Menikmati Keindahan Nimo Highland, Destinasi Romantis di Tengah Kebun Teh Pangalengan yang Lagi Hits
Faktor cuaca menjadi tantangan utama. Suhu panas yang ekstrem, kelembaban rendah, dan angin kencang membuat api cepat menjalar dan sulit dikendalikan.
Petugas pemadam menghadapi kesulitan besar karena nyala api terus berpindah mengikuti arah angin.
Dalam situasi yang semakin memburuk ini, pemerintah Israel akhirnya meminta bantuan internasional guna membantu proses pemadaman dan evakuasi warga yang terdampak.
Di saat yang sama, badai pasir besar ikut melanda wilayah selatan Israel, termasuk kawasan Negev dan kota Jenin, wilayah Palestina di Tepi Barat yang kini diduduki Israel.
Baca Juga: UNIQLO Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Baru Lewat Program Management Candidate 2025, Cek Syaratnya
Kejadian ini berlangsung pada Kamis, 1 Mei 2025, memperparah krisis yang sedang berlangsung.
Media lokal Channel 12 melaporkan bahwa badai bahkan menghantam Pangkalan Militer Shivta.
Dalam sebuah rekaman video, tampak sejumlah tentara kesulitan menutup gerbang karena terjangan angin dan pasir yang sangat kuat.
“Beginilah kondisi Pangkalan Shivta sore ini saat badai pasir yang tidak biasa melanda,” demikian laporan Channel 12.