Senin, 22 Desember 2025

Ketegangan dengan China Kian Memanas, AS Setujui Penjualan Senjata Rp174 Triliun ke Taiwan

Photo Author
- Kamis, 18 Desember 2025 | 15:46 WIB
Ilustrasi. AS menyetujui penjualan senjata terbesar ke Taiwan, memperkuat pertahanan dan memanaskan hubungan dengan China. (Foto: Unsplash)
Ilustrasi. AS menyetujui penjualan senjata terbesar ke Taiwan, memperkuat pertahanan dan memanaskan hubungan dengan China. (Foto: Unsplash)

Dalam beberapa tahun terakhir, Taiwan memang diarahkan untuk mengembangkan strategi perang asimetris, mengandalkan senjata yang lebih kecil, mobile, dan relatif murah, tetapi mampu memberikan dampak besar. 

Pendekatan ini dianggap efektif untuk menghadapi potensi serangan dari kekuatan militer yang jauh lebih besar seperti China.

Baca Juga: Muhammadiyah Himpun Rp70 Miliar dari Infaq Jumat untuk Penanganan Bencana Sumatera

Taiwan: Perdamaian Dijaga dengan Kekuatan

Pemerintah Taiwan menyambut baik keputusan Washington. Juru bicara kantor kepresidenan Taiwan menegaskan bahwa negaranya akan terus melakukan reformasi pertahanan, memperkuat ketahanan nasional secara menyeluruh, dan menunjukkan tekad untuk mempertahankan diri.

Presiden Taiwan, Lai Ching-te, bahkan telah mengumumkan rencana anggaran tambahan pertahanan sebesar USD40 miliar (sekitar Rp628 triliun) untuk periode 2026–2033, dengan menegaskan bahwa tidak ada ruang kompromi untuk keamanan nasional.

Reaksi Keras dari China

Seperti yang sudah diduga, China langsung mengecam keras keputusan tersebut. 

Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa penjualan senjata AS ke Taiwan merusak stabilitas dan perdamaian di Selat Taiwan.

Baca Juga: Rahasia Menyusun Hidangan yang Menjaga Energi dan Stabilkan Gula Darah

Beijing juga memperingatkan bahwa AS akan menuai akibatnya sendiri jika terus mendukung apa yang mereka sebut sebagai upaya kemerdekaan Taiwan, dan menegaskan bahwa strategi menggunakan Taiwan untuk menahan China tidak akan berhasil.

Dimensi Geopolitik yang Lebih Luas

Kesepakatan ini muncul tak lama setelah kunjungan diam-diam Menteri Luar Negeri Taiwan ke kawasan Washington, meskipun agenda pertemuannya tidak diungkap ke publik. 

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump disebut-sebut berencana mengunjungi Presiden China Xi Jinping tahun depan, memunculkan spekulasi soal arah hubungan AS–China ke depan.

Meski demikian, dokumen strategi keamanan nasional AS terbaru menegaskan komitmen Washington untuk mencegah konflik di Taiwan dengan mempertahankan keunggulan militer di kawasan. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X