Pengamat geopolitik Nina Wilen menilai bahwa meningkatnya serangan kelompok jihad di wilayah utara turut berperan dalam memicu kekecewaan sebagian militer.
Serangan besar yang terjadi pada Januari dan April lalu, yang menewaskan puluhan tentara, memperburuk ketegangan di tubuh angkatan bersenjata.
Baca Juga: Melihat Keajaiban Air Terjun Penimbungan, Mahakarya Alam dari Kaki Gunung Rinjani
Namun, bagi banyak pihak, upaya kudeta ini tetap mengejutkan mengingat Benin sempat dinilai sebagai salah satu negara paling stabil di Afrika Barat.
Kini, setelah pemberontakan berhasil digagalkan, perhatian tertuju kepada langkah selanjutnya.
Pemerintah harus memastikan keamanan, memulihkan kepercayaan publik, serta menjaga transisi politik berjalan damai menjelang pemilu.***(LL)
Artikel Terkait
Saat Dunia Terlambat Datang, Para Pengungsi di Sudan Justru Menjadi Penolong Satu Sama Lain
Nasralla Unggul Tipis di Pemilu Honduras yang Kacau dan Sarat Tuduhan Kecuranganbdaei Trump
Sekjen PBB Guterres: Ada yang Sangat Keliru dalam Cara Israel Melancarkan Perang di Gaza
China Kerahkan Lebih dari 100 Kapal Perang di Asia Timur, Manuver Terbesar dalam Beberapa Tahun Terakhir
Baru Sehari Setelah Kesepakatan Damai Difasilitasi AS, Pertempuran Kembali Meletus di Kongo