ESENSI.TV, NEW YORK - Ketegangan di Laut Mediterania kembali meningkat setelah armada sipil pembawa bantuan kemanusiaan menuju Gaza mendapat serangan drone di lepas pantai Yunani.
Menyikapi hal tersebut, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menegaskan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam.
Ia mengumumkan rencana pengiriman kapal perang dari Cartagena untuk melindungi misi kemanusiaan tersebut dan memastikan keselamatan ratusan relawan internasional yang ikut serta.
Baca Juga: Joelinton dan Osula Bawa Newcastle Menang Besar, Raksasa Premier League Dominasi Piala Liga
Armada Bantuan Global Sumud
Armada ini dikenal sebagai Global Sumud Flotilla, yang terdiri dari sekitar 50 kapal sipil dengan partisipasi warga dari 45 negara.
Tujuan utama mereka adalah menyalurkan bantuan pangan ke Gaza serta menunjukkan solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina yang telah lama hidup dalam blokade.
Sejumlah aktivis, pengacara, hingga tokoh publik internasional turut serta, termasuk aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg.
Menurut laporan March to Gaza Greece, flotilla tersebut diserang oleh 12 drone di perairan internasional, sekitar 30 mil laut (56 km) dari pulau Gavdos.
Meski tidak ada korban jiwa, serangan itu menimbulkan kekhawatiran besar terhadap keamanan para relawan.
Baca Juga: Keracunan MBG Cipongkor, 631 Siswa Jadi Korban Makanan Basi
Thunberg sendiri menuturkan kepada Reuters bahwa setiap malam kapal mereka selalu diawasi oleh drone.
“Misi ini tentang Gaza, bukan tentang kami. Risiko yang kami hadapi tidak sebanding dengan risiko yang dialami warga Palestina setiap hari,” ujarnya dalam sambungan video dari atas kapal.
Sikap Tegas Spanyol
Artikel Terkait
Starmer Siap Akui Palestina, Trump Tegaskan Tidak Sependapat dengan Inggris
Gaza Membara, Lebih dari 60 Warga Palestina Gugur Jelang Pengakuan Palestina oleh 10 Negara
Empat Negara Barat Akui Palestina, Israel Meradang
Bentrokan Demo Pro Palestina Guncang Italia, Pelabuhan hingga Jalan Raya Lumpuh
Pidato Panas Trump di PBB: Negara Kalian Menuju Neraka