berita

DPR Desak Pemerintah Atasi Dampak Impor Susu yang Rugikan Peternak Lokal  

Minggu, 10 November 2024 | 13:42 WIB
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa. Foto: Dok. DPR RI

ESENSI.TV, NASIONAL - Masalah distribusi susu lokal di Indonesia kembali mendapat sorotan setelah sejumlah peternak sapi di Pasuruan, Jawa Timur, terpaksa membuang susu hasil panen mereka. 

Aksi ini dipicu oleh ketidakmampuan peternak untuk menjual susu akibat terbatasnya kuota pasokan ke Industri Pengolahan Susu (IPS) serta tingginya impor susu. 

Menanggapi situasi ini, Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, mendesak pemerintah untuk memberi perhatian lebih kepada peternak sapi lokal guna mencegah kerugian dan memastikan mereka mendapat tempat yang layak dalam pasar nasional.

Baca Juga: Kolaborasi Besar Indonesia-Tiongkok! Prabowo dan Xi Jinping Sahkan 7 Proyek Strategis di Beijing

Menurut Saan, pemerintah seharusnya memberi prioritas kepada para peternak lokal. 

"Kita ingin agar peternak sapi lokal, khususnya yang memproduksi susu, tetap menjadi fokus perhatian pemerintah,” ujar Saan dalam keterangannya kepada media, dikutip pada Minggu, 10 November 2024. 

Ia menekankan bahwa meskipun impor susu penting untuk memenuhi kebutuhan nasional, perlindungan terhadap peternak lokal juga harus menjadi prioritas. 

Saan berharap agar pasokan susu dalam negeri tidak didominasi oleh produk impor sehingga tidak memaksa peternak lokal membuang susu hasil panen mereka.

Baca Juga: Sambutan Meriah Penuh Kehormatan untuk Presiden Prabowo di Beijing  

Saan juga menyoroti bahwa kebutuhan susu nasional memang besar dan kerap kali tidak dapat dipenuhi hanya dari produksi lokal. 

Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah tetap harus memprioritaskan produk lokal sebelum membuka keran impor. 

"Sambil tetap memenuhi kebutuhan susu nasional, kita harus memastikan impor hanya dilakukan jika kebutuhan pasar tidak tercukupi oleh pasokan lokal," jelas politisi dari Fraksi Partai NasDem ini.

Sebelumnya, aksi peternak yang membuang susu lokal terjadi di Pasuruan karena pembatasan pengiriman ke industri serta maraknya susu impor yang dianggap lebih murah dan berkualitas lebih tinggi.

Baca Juga: Penyidik Kejaksaan Agung Periksa Lima Saksi dalam Kasus Dugaan Suap dan Gratifikasi Terkait Ronald Tannur

Halaman:

Tags

Terkini