Baca Juga: Dukung Pemulihan Pascagempa, Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Vanuatu
Gus Ipul optimis bahwa langkah ini dapat menjadi model nasional bagi kementerian lain.
"Kami ingin semua ASN disabilitas di berbagai instansi memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi bagi negara," katanya.
CACT Text2Voice tidak hanya berperan sebagai alat untuk menilai kompetensi, tetapi juga sebagai simbol inklusi yang nyata.
Langkah ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara Kemensos dan BKN dapat menciptakan inovasi yang berdampak luas, meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan mendorong pengembangan karier tanpa diskriminasi.
Baca Juga: Gandeng Platform Digital, Kemkomdigi Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis
Dengan melibatkan 27 ASN disabilitas sensorik netra dari total 61 penyandang disabilitas di Kemensos, program ini menjadi awal dari perubahan besar dalam tata kelola ASN.
Kemensos berharap inisiatif ini dapat terus dikembangkan dan diadopsi secara luas untuk mendukung terciptanya lingkungan kerja inklusif di seluruh Indonesia.
Melalui langkah ini, Kemensos menunjukkan bahwa inklusivitas tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga aksi nyata untuk membangun bangsa yang lebih adil dan setara.***(LL)
Artikel Terkait
Kemensos Tegaskan Sanksi Penghentian Bantuan bagi Penerima yang Terlibat Judol
Kemensos Siapkan Empat Program Strategis untuk Tingkatkan Kesejahteraan Penyandang Disabilitas di 2025
Gelar Rapat Terbatas, Kemensos dan Menko PM Bersinergi Capai Nol Persen Kemiskinan Ekstrem pada 2025
Hadapi Kenaikan PPN, Kemensos Percepat Penyaluran Bansos dan Program PemberdayaanÂ
Dorong Kesetaraan Karir di Pemerintahan, Kemensos dan BKN Gelar Uji Kompetensi untuk PNS Disabilitas Netra