ESENSI.TV, JAKARTA - Dalam langkah progresif menuju inklusi, Kementerian Sosial (Kemensos) memperkenalkan sistem penilaian kompetensi berbasis teknologi inovatif, atau Computer-Assisted Competency Test (CACT) Text2Voice, yang dirancang khusus untuk mendukung Aparatur Sipil Negara (ASN) penyandang disabilitas netra.
Penilaian perdana ini berlangsung pada Selasa (24/12/2024) di Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur, menandai era baru dalam pengembangan karier ASN disabilitas.
Berkolaborasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kemensos membuktikan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil dan setara bagi semua pegawai.
Teknologi CACT Text2Voice memungkinkan penyandang disabilitas sensorik netra mengakses soal ujian melalui fitur teks-ke-suara, memberikan solusi atas hambatan aksesibilitas yang selama ini dihadapi.
Baca Juga: 180 KK Warga Dusun Sarakan Terancam Digusur, DPR Usulkan Pembangunan Kampung Nelayan
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan pentingnya langkah ini dalam menciptakan kesetaraan bagi seluruh ASN.
"Ini adalah tonggak sejarah yang memperlihatkan bagaimana teknologi dapat memberdayakan, menghapus diskriminasi, dan membuka jalan bagi pengembangan karier pegawai disabilitas," ungkapnya saat meninjau pelaksanaan tes.
Menurut Gus Ipul, inisiatif ini sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo dalam penguatan sumber daya manusia, teknologi, dan kesetaraan, termasuk pemberdayaan penyandang disabilitas.
“Kemensos menjadi pelopor dalam mengintegrasikan teknologi inklusif untuk mendukung pembangunan SDM unggul di kalangan ASN,” tambahnya.
Baca Juga: Apresiasi Mengalir untuk Polri Atas Keberhasilan Amankan Perayaan Natal 2024 di Seluruh Indonesia
Plt Kepala BKN, Haryomo Dwi Putranto, turut mengapresiasi terobosan ini. Menurutnya, teknologi CACT Text2Voice lahir dari kebutuhan mendesak untuk memastikan aksesibilitas bagi ASN disabilitas netra.
“Kementerian Sosial telah memberikan contoh nyata bahwa hambatan dapat diatasi dengan inovasi yang tepat. Langkah ini membuka peluang besar untuk lebih banyak penerapan di kementerian lain,” ujarnya.
Haryomo menjelaskan bahwa teknologi ini telah melewati proses validasi menyeluruh, memastikan akurasi dan kebermanfaatannya.
Selain meningkatkan kemandirian, teknologi ini juga mengurangi ketergantungan pada pihak lain, memungkinkan pegawai fokus pada pengembangan diri.
Artikel Terkait
Kemensos Tegaskan Sanksi Penghentian Bantuan bagi Penerima yang Terlibat Judol
Kemensos Siapkan Empat Program Strategis untuk Tingkatkan Kesejahteraan Penyandang Disabilitas di 2025
Gelar Rapat Terbatas, Kemensos dan Menko PM Bersinergi Capai Nol Persen Kemiskinan Ekstrem pada 2025
Hadapi Kenaikan PPN, Kemensos Percepat Penyaluran Bansos dan Program PemberdayaanÂ
Dorong Kesetaraan Karir di Pemerintahan, Kemensos dan BKN Gelar Uji Kompetensi untuk PNS Disabilitas Netra