Untuk memperkuat koordinasi, pemerintah akan membentuk posko gabungan yang dikelola oleh BNPB.
Posko ini akan menjadi pusat pengendalian terpadu, memungkinkan koordinasi lintas sektor dilakukan secara real-time tanpa harus mengandalkan rapat-rapat tambahan.
Setiap instansi, mulai dari pemerintah daerah hingga unit penanganan bencana seperti Basarnas, akan mengirimkan perwakilan ke posko ini.
Jika banjir tidak dapat dihindarkan, pemerintah memastikan bahwa respons cepat dapat dilakukan untuk meminimalkan dampaknya.
Baca Juga: Sindikat Judol Akurasi4D Dibongkar Polda Metro Jaya, Lima Pelaku Dibekuk di Banjarnegara
Menteri Sosial juga menyatakan bahwa jajarannya telah siap mengerahkan bantuan untuk mendukung masyarakat terdampak.
Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah berharap dapat menekan dampak buruk dari cuaca ekstrem sekaligus memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat di wilayah Jabodetabek.
“Semua pihak sudah siap. Dengan begitu, kita bisa meringankan beban masyarakat jika hal terburuk terjadi,” tutup Menko PMK.***(LL)
Artikel Terkait
Operasi Modifikasi Cuaca BMKG Berhasil Kurangi Hujan hingga 97 Persen di IKN Nusantara
BMKG Peringatkan Potensi Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Jawa Tengah Akibat Awan Cumulonimbus
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025
Fenomena Angin Kencang Landa Jabodetabek, BMKG Perkirakan Berlanjut Hingga Akhir Tahun
Operasi Modifikasi Cuaca BMKG Berhasil Turunkan Intensitas Hujan Secara Drastis di Jakarta