Senin, 22 Desember 2025

Operasi Modifikasi Cuaca BMKG Berhasil Kurangi Hujan hingga 97 Persen di IKN Nusantara

Photo Author
- Sabtu, 10 Agustus 2024 | 11:00 WIB
Ilustrasi. Pesawat modifikasi cuaca. (Pixabay)
Ilustrasi. Pesawat modifikasi cuaca. (Pixabay)

ESENSI.TV, KALIMANTAN TIMUR - Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang intensif dilaksanakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selama 24 jam di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, berhasil mengurangi kejadian hujan hingga 97 persen.

Langkah ini diambil untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur penting di kawasan tersebut, termasuk Istana Kepresidenan, Bandar Udara VVIP IKN, dan Jalan Tol menuju kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara.

Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa operasi modifikasi cuaca yang dimulai sejak Juli ini menunjukkan hasil yang signifikan.

Baca Juga: Kecam Aksi Pelaku Perusakan Mobil Jurnalis, Ahmad Sahroni Desak Polisi Segera Bertindak

"Alhamdulillah, operasi modifikasi cuaca yang kami lakukan berhasil mengurangi intensitas hujan hingga 97 persen. Sisanya, hanya 3 persen dari total hujan yang terjadi, bersifat lokal dengan intensitas ringan dan durasi singkat, sekitar satu jam," jelas Dwikorita, dikutip pada Sabut, 10 Agustus 2024.

Dwikorita menjelaskan bahwa keberhasilan OMC ini sangat penting untuk memastikan kelancaran berbagai proyek pembangunan di IKN.

BMKG juga menyediakan data dan informasi cuaca yang dibutuhkan oleh berbagai instansi untuk mendukung kegiatan pembangunan di kawasan ini.

Baca Juga: Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Medali Emas Veddriq Leonardo di Olimpiade Paris 2024

Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menambahkan bahwa sebelum periode 19 Juli - 2 Agustus, rasio keberhasilan OMC hanya mencapai 70%, dengan 29 jam hujan dari total 186 jam operasional.

Namun, pada periode berikutnya, rasio keberhasilan meningkat menjadi 97%, dengan hanya 6 jam hujan dari total 354 jam operasional.

OMC dilakukan secara terus-menerus selama 24 jam untuk mengurangi potensi hujan di kawasan IKN, termasuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, Kawasan Inti, dan Kawasan Penyangga.

Baca Juga: Perjuangan 3 Atlet Angkat Besi Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Ini Hasil Akhirnya

Seto menjelaskan bahwa BMKG menggunakan tiga pesawat untuk melaksanakan operasi ini, yaitu satu unit Casa 212-200 milik TNI Angkatan Udara dan dua unit Cessna Caravan 208B milik PT Smart Cakrawala Aviation.

Pesawat-pesawat ini diterbangkan dari Samarinda dan Balikpapan untuk mencegat awan hujan sebelum mencapai kawasan IKN.

Halaman:

Editor: Lala Lala

Sumber: bmkg.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X