Kabar Gembira Dari Menko Pangan, Stok Beras Nasional Diproyeksikan Mencapai Rekor Tertinggi dalam Lima Tahun

ESENSI.TV, NASIONAL - Kabar gembira datang dari sektor pangan Indonesia. Stok beras nasional diperkirakan akan mencatatkan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir pada akhir tahun 2024.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa stok beras pada Desember 2024 diproyeksikan mencapai lebih dari 8 juta ton. 

Angka tersebut terdiri dari sekitar 1,95 juta ton yang dikelola oleh Bulog dan lebih dari 6 juta ton yang ada di masyarakat.

"Ini adalah kabar yang menggembirakan. Pada akhir Desember nanti, stok beras kita akan tercatat sebagai yang tertinggi dalam lima tahun terakhir," ujar Menko Zulkifli pada konferensi pers, dilansir pada 27 November 2024.

Baca Juga: Buntu Tragedi Polisi Tembak Polisi, DPR Desak Pembentukan Satgas Penanganan Tambang Ilegal  

Menko Zulkifli juga menambahkan bahwa proyeksi produksi beras nasional pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 32 juta ton. 

Ini merupakan capaian yang signifikan dan menunjukkan adanya perbaikan dalam pengelolaan stok beras yang lebih baik, yang bertujuan mendukung ketahanan pangan nasional. 

Angka produksi yang tinggi diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor beras.

"Semoga impor beras pada tahun 2025 tidak sebanyak tahun 2024. Kita berharap impor beras akan jauh berkurang, atau bahkan jika ada, jumlahnya akan sedikit," tambahnya.

Baca Juga: Bandara Soekarno-Hatta Tingkatkan Kesiapan Menyambut Libur Natal dan Tahun Baru

Dalam lima tahun terakhir, stok beras Indonesia memang mengalami fluktuasi, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti hasil panen, kebijakan pangan, dan konsumsi domestik. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan laporan pemerintah, stok beras pada akhir 2019 tercatat sekitar 4 juta ton. 

Angka ini meningkat pada 2020 dan 2021, dengan surplus mencapai 1,33 juta ton setelah kebutuhan konsumsi tercukupi.

Pada 2022, stok beras mengalami lonjakan yang signifikan, mencapai 6,05 juta ton, berkat produksi yang mencapai 31,68 juta ton serta panen yang optimal.