ESENSI.TV, JAKARTA - Penanganan kasus dugaan korupsi impor gula yang menyeret nama mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong kini memicu polemik di DPR dan masyarakat.
Status tersangka yang disematkan Kejaksaan Agung (Kejagung) kepada Lembong menimbulkan berbagai spekulasi, termasuk dugaan bahwa langkah tersebut bermuatan politis.
Dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, sejumlah anggota parlemen menyuarakan keprihatinan mereka, meminta Kejagung untuk memperjelas dasar hukum dan pembuktian yang digunakan dalam kasus ini.
Muhammad Rahul, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, menyatakan ketidakpuasannya terhadap proses yang dianggapnya tergesa-gesa dan kurang transparan.
Ia mengkritik Kejagung yang, menurutnya, tidak profesional dalam menangani kasus sensitif ini.
“Tampaknya ada kesan tergesa-gesa, terutama dalam penanganan hukum. Publik berhak mengetahui konstruksi hukum dalam kasus ini secara rinci agar tidak timbul spekulasi negatif,” ujar Rahul pada Kamis, 14 November 2024.
Rahul mengingatkan bahwa kasus ini jangan sampai memunculkan persepsi bahwa pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto menggunakan hukum untuk kepentingan tertentu.
Baca Juga: Usai Bertemu Menhan AS, Prabowo Tegaskan Dukungan Solusi Dua Negara dan Perdamaian Global
Senada dengan Rahul, Nasir Djamil dari Fraksi PKS juga mempertanyakan kekuatan bukti yang diungkapkan Kejagung.
Menurutnya, prinsip pembuktian dalam kasus pidana harus memenuhi standar yang ketat dan tidak boleh diragukan.
“Dalam perkara pidana, bukti harus sangat jelas dan meyakinkan, sebab struktur hukum pidana itu spesifik dan tidak mudah dipahami oleh semua pihak,” ujar Nasir.
Ia menyayangkan langkah Kejagung yang langsung menahan Tom Lembong setelah dipanggil, karena tindakan itu menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat.
Baca Juga: Kapolri Lantik Ahmad Dofiri sebagai Wakapolri, Rotasi Jabatan Ditunda di Wilayah Pilkada
Artikel Terkait
DPR RI Terapkan Pemutaran Harian Lagu Indonesia Raya untuk Tingkatkan Nasionalisme di Gedung Parlemen
DPR Desak Pemerintah Atasi Dampak Impor Susu yang Rugikan Peternak Lokal
DPR Dukung Skema BLT untuk Subsidi BBM, Tekankan Pentingnya Data Akurat dan Pengawasan Ketat
Dorongan Wakil Ketua Komisi X DPR: Pendidikan Dasar di Indonesia Harus Sepenuhnya Gratis
Apple Belum Bisa Pasarkan iPhone 16 di Indonesia, DPR: Bukan Hanya Pasar tapi Juga Mitra Investasi