Senin, 22 Desember 2025

Kolaborasi dengan Swasta, Menkes Dorong Ekosistem Radiofarmaka untuk Percepat Pengobatan Kanker

Photo Author
- Jumat, 18 Oktober 2024 | 13:00 WIB
Menkes Budi Dorong Ekosistem Radiofarmaka untuk Tingkatkan Layanan Penyakit Kanker (kemkes.go.id)
Menkes Budi Dorong Ekosistem Radiofarmaka untuk Tingkatkan Layanan Penyakit Kanker (kemkes.go.id)

ESENSI.TV, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin kembali menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor pemerintah dan swasta dalam upaya membangun ekosistem radiofarmaka di Indonesia. 

Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk memperkuat layanan pengobatan kanker di dalam negeri. 

Hal ini disampaikan Menkes Budi saat menghadiri peresmian pabrik radioisotop PT Global Onkolab Farma di Jakarta.

Dalam pidatonya, Menkes Budi menjelaskan bahwa penanganan penyakit kanker membutuhkan ekosistem yang lengkap. 

Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Pimpin Pengamanan Pelantikan Presiden dengan 100 Ribu Personel

"Radioterapi merupakan sebuah ekosistem yang mencakup berbagai elemen seperti PET Scan, SPECT CT, LINAC, dan Brachytherapy. Selain itu, kita juga memerlukan radiofarmaka, siklotron, serta transportasi yang memadai untuk membangun ekosistem ini. Saya meminta sektor swasta untuk turut serta mewujudkannya secepat mungkin," ajaknya, dikutip pada Jum'at, 18 Oktober 2024.

Radiofarmaka adalah isotop radioaktif dalam bentuk sediaan farmasi yang digunakan dalam aplikasi medis, terutama untuk diagnostik dan terapi kanker. 

Dengan kemajuan ilmu kedokteran nuklir, radiofarmaka semakin banyak digunakan untuk mendeteksi dan mengobati berbagai jenis kanker. 

Sayangnya, layanan yang mendukung teknologi ini masih sangat terbatas di Indonesia.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Jawa Tengah Akibat Awan Cumulonimbus

Sebelumnya, hanya ada tiga lokasi di Indonesia yang menyediakan layanan PET Scan dengan radiofarmaka, padahal alat ini sangat dibutuhkan untuk mendeteksi penyebaran kanker. 

Keterbatasan ini menyebabkan waktu tunggu yang lama bagi pasien, sehingga banyak dari mereka yang harus pergi ke luar negeri, seperti Singapura dan Malaysia, untuk mendapatkan pengobatan.

"Negara tetangga seperti Singapura memiliki 17 rumah sakit dan Malaysia memiliki 20 rumah sakit yang menyediakan layanan PET Scan. Sedangkan kita baru memiliki tiga lokasi," ungkap Menkes Budi.

Namun, pemerintah kini berupaya menambah 18 unit PET Scan yang akan didistribusikan ke 16 provinsi di seluruh Indonesia, terutama di pulau-pulau besar.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: kemkes.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X