ESENSI.TV, NASIONAL- Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar dalam sektor pertanian, terutama di tengah perubahan iklim global dan terbatasnya lahan pertanian.
Namun, di balik tantangan ini, terdapat peluang untuk mencapai swasembada pangan, terutama dengan memanfaatkan teknologi modern dan membangun kemitraan strategis dengan negara-negara yang telah berhasil menghadapi tantangan serupa.
Salah satu negara yang patut dijadikan acuan adalah China, yang mampu menciptakan ketahanan pangan untuk lebih dari 1 miliar penduduknya melalui teknologi dan kebijakan pertanian yang inovatif.
Baca Juga: Ribuan Personel Gabungan Amankan Pengundian Nomor Urut Calon Gubernur DKI Jakarta
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Indonesia, Sudaryono, menekankan pentingnya belajar dari pengalaman China dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
"Di tengah keterbatasan lahan dan perubahan iklim, kita dapat mengambil banyak pelajaran dari teknologi pertanian yang diterapkan di China, dan ini bisa menjadi langkah awal kita untuk mewujudkan swasembada pangan," ujar Wamentan pada Senin, 23 September 2024, dikutip dari laman tribratanews.polri.go.id.
Wamentan menjelaskan bahwa kerja sama strategis dengan China merupakan kunci penting bagi Indonesia untuk memperkuat sektor pertanian.
Baca Juga: Komnas Perempuan Dukung Penguatan Direktorat Baru Polri untuk Perlindungan Perempuan dan
Dengan pengalaman China yang mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi populasi yang sangat besar, Indonesia bisa mendapatkan banyak manfaat dari kolaborasi tersebut.
"Kerja sama dengan China sangat penting karena mereka telah berhasil membangun sistem pertanian yang kuat dan mampu menopang kebutuhan pangan bagi lebih dari 1 miliar penduduknya," tambahnya.
Teknologi modern, termasuk pemanfaatan big data dalam manajemen pertanian, menjadi salah satu faktor utama keberhasilan China dalam mencapai ketahanan pangan.
Baca Juga: Penipuan Bermodus Tukar Uang Receh di SPBU Depok, Pelaku Gasak Rp1 Juta
Wamentan yakin bahwa Indonesia juga dapat memanfaatkan teknologi serupa untuk meningkatkan produktivitas pertanian di dalam negeri.
"Teknologi modern seperti big data dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hasil pertanian kita," jelas Sudaryono.
Artikel Terkait
Selamat! Jokowi Lantik Andi Amran Sulaiman Jadi Mentan Gantikan SYL
Komisi IV Minta Mentan Kaji Kembali Peraturan Tata Kelola Perunggasan
Jadi Tersangka Kasus Pemerasan eks Mentan, Firli Bahuri Ajukan Praperadilan
Mentan Bertemu dengan 20.000 Petani dan Penyuluh Pertanian se-Sumut, Ada Apa?
Mantan Mentan SYL Kucurkan Rp3,9 M untuk Febri Diansyah Dampingi Proses Hukum