Selain teknologi, Wamentan juga menekankan pentingnya dukungan kebijakan dari pemerintah, seperti yang dilakukan oleh China, yang memberikan subsidi dan insentif kepada petani.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya akan meningkatkan hasil panen, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di rantai pasokan pangan global.
Baca Juga: Pengamanan Ketat untuk Pilkada 2024: KPU DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya Bersinergi
"Kerja sama ini bukan hanya soal transfer teknologi, tetapi juga berbagi pengetahuan tentang varietas tanaman, manajemen sumber daya air, serta kebijakan subsidi dan insentif yang dapat mendukung petani," tuturnya.
Lebih lanjut, Wamentan menyoroti pentingnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan China yang telah terjalin erat di berbagai sektor, mulai dari perdagangan hingga pertukaran pelajar.
Kerjasama kedua negara dinilai sebagai mutual benefit yang akan memberikan keuntungan besar bagi Indonesia dalam jangka panjang.
"China adalah mitra penting bagi Indonesia dalam berbagai bidang, dan kolaborasi ini akan memperkuat posisi kita di pasar pangan global," ujarnya.
Baca Juga: Kominfo Investigasi Kebocoran Data NPWP Pejabat Negara dan Koordinasi dengan Pihak Terkait
Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengembangkan berbagai inisiatif untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, dengan fokus pada penggunaan teknologi dan kerja sama internasional.
Wamentan mengajak seluruh pihak, baik dari sektor publik maupun swasta, untuk mendukung upaya ini demi mencapai ketahanan pangan yang kokoh dan berkelanjutan.
"Kita harus bekerja bersama, baik dengan negara sahabat seperti China maupun di dalam negeri, untuk mewujudkan swasembada pangan. Ini bukan hal yang mustahil, kita pasti bisa," tegasnya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Dorong Pengurangan Pajak untuk Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik di Oktober 2024
Dengan kerja sama yang erat, penerapan teknologi canggih, dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengatasi tantangan pangan di masa depan dan mencapai swasembada seperti yang telah dilakukan oleh China.***(LL)
Artikel Terkait
Selamat! Jokowi Lantik Andi Amran Sulaiman Jadi Mentan Gantikan SYL
Komisi IV Minta Mentan Kaji Kembali Peraturan Tata Kelola Perunggasan
Jadi Tersangka Kasus Pemerasan eks Mentan, Firli Bahuri Ajukan Praperadilan
Mentan Bertemu dengan 20.000 Petani dan Penyuluh Pertanian se-Sumut, Ada Apa?
Mantan Mentan SYL Kucurkan Rp3,9 M untuk Febri Diansyah Dampingi Proses Hukum