Selain itu, Jokowi juga menyebutkan bahwa salah satu penyebab kebocoran data ini adalah penyimpanan data yang tersebar di berbagai tempat, yang membuka peluang bagi para peretas untuk menyusup.
"Penyimpanan data yang terlalu tersebar di tempat-tempat berbeda bisa menjadi celah yang dimanfaatkan oleh peretas," jelasnya.
Baca Juga: Siap-siap! Kenaikan Tarif Tol Dalam Kota Berlaku 22 September 2024, Ini Daftar Terbarunya
Peristiwa ini mengingatkan pentingnya keamanan siber, terutama bagi institusi pemerintah yang menyimpan data penting dan sensitif.
Dengan kejadian ini, pemerintah diharapkan dapat memperketat sistem keamanan siber agar tidak terjadi insiden serupa di masa mendatang.
Selain itu, mitigasi yang cepat dan tepat diperlukan untuk mengurangi dampak kebocoran data yang telah terjadi, serta memastikan bahwa data pribadi warga negara tetap aman.
Baca Juga: Pratikno Ditunjuk Sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Kabinet Gantikan Pramono Anung
Kebocoran data yang dilakukan oleh Bjorka ini merupakan peringatan bagi seluruh instansi, baik pemerintah maupun swasta, untuk meningkatkan sistem keamanan mereka dan mencegah insiden serupa di masa mendatang.***(LL)
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Lantik Irjen Pol Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT
Presiden Jokowi Kembali Berkantor di Ibu Kota Nusantara, Bahas Keamanan dengan TNI-Polri
Sidang Kabinet Terakhir Presiden Jokowi Digelar di IKN, Tongkat Estafet Kepemimpinan Segera Beralih
Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Penyelesaian Program dan Stabilitas Jelang Akhir Masa Jabatan
Jokowi Dorong Pengembangan Ekosistem Ekonomi Syariah: Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Ekonomi Halal Global