DPR RI Desak Kenaikan Target Ekonomi dan Evaluasi Kenaikan Tarif PPN

ESENSI.TV, NASIONAL - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPR RI mengusulkan peningkatan target pertumbuhan ekonomi untuk RAPBN 2025.

Mereka menilai target saat ini sebesar 5,2% bisa ditingkatkan menjadi 5,3%. Usulan ini mengacu pada pencapaian pertumbuhan ekonomi di angka 5,3% yang berhasil diraih pada tahun 2022, ketika Indonesia masih menghadapi tantangan pandemi COVID-19.

Anggota DPR RI Ratna Juwita Sari menyatakan bahwa peningkatan target pertumbuhan ekonomi ini sangat penting untuk memanfaatkan potensi perekonomian Indonesia secara maksimal.

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali, Menkes: Tapi Jangan Lengah!

Menurutnya, pencapaian target yang lebih tinggi dapat memacu pertumbuhan yang lebih stabil dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, serta memberikan dampak positif pada sektor-sektor lainnya.

Fraksi PKB juga menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap investasi, baik dari luar negeri (foreign direct investment/FDI) maupun domestik (domestic direct investment/DDI).

Mereka menganggap bahwa investasi yang optimal dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi ekonomi nasional, terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas.

Baca Juga: Punya Format Baru, SIM Indonesia Bisa Digunakan di Luar Negeri Mulai Juni 2025

Selain itu, Fraksi PKB mengkritisi ketimpangan sosial dan ekonomi yang masih ada di Indonesia.

Mereka mendukung upaya pemerintah untuk menjaga tingkat kemiskinan pada angka 7%, tetapi menyoroti bahwa ketimpangan pengeluaran masih meningkat.

Fraksi ini menganggap bahwa pemerataan kesejahteraan perlu diperkuat untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memperkuat kohesi sosial di masyarakat.

Terkait dengan rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai 1 Januari 2025, Fraksi PKB meminta pemerintah untuk melakukan kajian mendalam.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Beberkan Tantangan dan Strategi Menuju Indonesia Emas 2045

Mereka khawatir bahwa kenaikan tarif PPN dapat memicu inflasi, meningkatkan biaya hidup, dan membebani sektor usaha kecil dan menengah.