Senin, 22 Desember 2025

Kasus Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali, Menkes: Tapi Jangan Lengah!

Photo Author
- Selasa, 27 Agustus 2024 | 09:00 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers terkait perkembangan Covid-19 terkini. (Foto: PMJ News/YouTube Sekretariat Presiden)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers terkait perkembangan Covid-19 terkini. (Foto: PMJ News/YouTube Sekretariat Presiden)

ESENSI.TV, JAKARTA - Kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di Indonesia masih terkendali dan jumlahnya relatif rendah.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa varian yang terdeteksi di Indonesia saat ini adalah clade IIb, yang memiliki tingkat fatalitas sangat rendah.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memastikan bahwa kasus cacar monyet di Indonesia tidak perlu menjadi kekhawatiran besar bagi masyarakat.

Baca Juga: Punya Format Baru, SIM Indonesia Bisa Digunakan di Luar Negeri Mulai Juni 2025

Sejak tahun 2022, Indonesia mencatat total 88 kasus, dan meskipun sempat mengalami peningkatan pada tahun 2023, jumlah kasus kembali menurun pada tahun 2024.

Menurut Budi, pada tahun 2024, hanya terdapat sekitar 12-14 kasus, dan belum ada penambahan kasus baru dalam beberapa waktu terakhir.

Budi juga menyatakan bahwa semua pasien yang terinfeksi cacar monyet di Indonesia telah sembuh.

Ini menunjukkan bahwa varian clade IIb yang ada di Indonesia memiliki tingkat fatalitas yang sangat rendah.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Beberkan Tantangan dan Strategi Menuju Indonesia Emas 2045

“Semua yang sakit di Indonesia sembuh, jadi enggak usah khawatir, apalagi kalau dari cacar, itu kan sudah ada vaksin,” ujar Budi di Jakarta, Senin (24/8/2024).

Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat global, Budi menegaskan bahwa situasi di Indonesia masih terkendali dengan baik.

Namun, munculnya varian clade 1b yang lebih berbahaya di negara tetangga seperti Thailand, menjadi pengingat bahwa kewaspadaan tetap diperlukan.

Kasus di Thailand melibatkan seorang pria Eropa berusia 66 tahun yang baru kembali dari perjalanan ke Afrika.

Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka KDRT, Kuasa Hukum Ungkap Armor Toreador Ternyata Pernah Konsultasi Psikolog

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: PMJ News

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X