Baca Juga: Jadi Tersangka Dugaan Penipuan Tas Mewah, Polisi Jelaskan Alasan Angela Lee Belum Jalani Tes Urine
Menurut Wildhan, tantangan terbesar dalam pengelolaan zakat adalah mengatasi ego sektoral dan meningkatkan komunikasi antarlembaga.
Dengan adanya langkah-langkah strategis ini, Wildhan berharap bahwa kerjasama antara Kemenag dan FOZ dapat menjadi contoh bagi lembaga-lembaga zakat lainnya dalam menciptakan pengelolaan zakat yang lebih baik.
Wildhan juga menambahkan bahwa audit internal harus dilihat sebagai bagian dari proses perbaikan yang berkelanjutan, bukan sebagai momok yang menakutkan.
Ia menegaskan bahwa teknologi akan berperan penting dalam proses audit ini untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.
Dengan demikian, audit dapat menjadi alat yang efektif untuk memastikan bahwa hak-hak muzaki dan mustahik terpenuhi dengan baik.
Program-program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pengelolaan zakat di Indonesia, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital nasional, khususnya dalam hal zakat dan wakaf.
Kolaborasi yang harmonis antara Kemenag dan FOZ ini diharapkan akan menjadi pondasi yang kuat dalam menciptakan pengelolaan zakat yang lebih baik di masa depan.***
Artikel Terkait
Kemenag Jaksel - Densus 88 Kolaborasi Cegah Intoleransi di Madrasah
Optimalisasi Program Beasiswa Cendekia BAZNAS 2024, Kemenag Bentuk Task Force
Perluas Partisipasi Wakaf, 2 Bank Syariah Baru Resmi Ditunjuk Kemenag
Kemenag dan Universitas Dundee Bangun Kerja Sama Strategis untuk Pendidikan Tinggi, Fokus pada Program Ini
Penghapusan Peran FKUB dalam Pendirian Rumah Ibadah oleh Kemenag Ditentang Wapres Ma'ruf Amin