Sebuah survei terbaru pada tahun 2024 menunjukkan bahwa konsumsi daging kambing dapat meningkatkan risiko hipertensi. Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan yang menganalisis data dari ribuan peserta di beberapa negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi daging kambing memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak mengonsumsinya.
Salah satu penyebab utama adalah kandungan lemak jenuh dan natrium yang tinggi dalam daging kambing. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Lemak yang dikenal sebagai "kolesterol jahat" dan dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri. Sementara itu, natrium berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dengan membuat tubuh menahan lebih banyak air. Hal itu meningkatkan volume darah dan tekanan pada dinding arteri.
Penelitian ini mengindikasikan bahwa konsumsi daging merah secara umum, termasuk daging kambing, terkait dengan peningkatan risiko hipertensi. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Hypertension mengungkapkan bahwa konsumsi tinggi daging merah dan olahan dapat meningkatkan risiko hipertensi sebesar 29% hingga 50%, terutama pada individu yang mengalami ketidakamanan pangan.
Selain itu, Universitas Oxford menemukan bahwa setiap peningkatan 50 gram per hari dalam konsumsi daging merah tanpa olahan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 9%, sementara konsumsi daging olahan meningkatkan risiko tersebut sebesar 18%. Hal ini menekankan pentingnya pola makan yang seimbang. Mengurangi konsumsi daging merah untuk menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko hipertensi.
Untuk mengurangi risiko hipertensi, para ahli merekomendasikan untuk menggantikan daging merah. Gantinya bisa dengan sumber protein lain seperti ikan, ayam, atau protein nabati. Langkah ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan jantung, tetapi juga dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari produksi daging merah.
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menyoroti perlunya peningkatan kesadaran masyarakat tentang risiko kesehatan dari konsumsi daging kambing dan daging merah lainnya, serta pentingnya memilih makanan yang lebih sehat untuk mengurangi risiko hipertensi dan penyakit jantung.