Senin, 22 Desember 2025

BPS: Perempuan Indonesia Hanya Bisa Lahirkan 2 Anak

Photo Author
- Rabu, 1 Februari 2023 | 10:20 WIB
Ilustrasi Wanita melahirkan/IST
Ilustrasi Wanita melahirkan/IST

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, kemampuan perempuan Indonesia melahirkan anak maksimal hanya 2 anak selama masa reproduksinya.

“Berdasarkan Sensus Penduduk melalui Long Form SP2020 mencatat Total Fertility Rate (TFR) atau Angka Kelahiran Total sebesar 2,18. Artinya, hanya sekitar 2 anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya,” kata Kepala BPS Margo Yuwono, di Jakarta, Kamis (1/2/2023).

Pernyataan itu diungkapkan Margo Yuwono dalam Berita Resmi Statistik “Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020.”

Kondisi itu, jelas dia, menunjukkan bahwa hasil Long Form SP2020 menggambarkan kondisi fertilitas Indonesia yang menuju Replacement Level.

Fertilitas


Angka Kelahiran Total (TFR) menggambarkan rata–rata jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seorang perempuan selama masa reproduksinya. Tingkat fertilitas Indonesia hasil Sensus Penduduk 1971 sampai Long Form Sensus Penduduk 2020 (LF SP2020) yang menyajikan hasil estimasi TFR dengan metode Anak Kandung (Own Children Method).

Fertilitas Indonesia menurun dalam lima dekade terakhir. Sensus Penduduk 1971 mencatat angka TFR sebesar 5,61. Artinya seorang perempuan melahirkan sekitar 5–6 anak selama masa reproduksinya.

Usia 25-29 Tahun, Puncak Kemampuan Melahirkan Perempuan


Anak yang dilahirkan meningkat sejalan dengan meningkatnya umur perempuan dan mencapai puncaknya pada perempuan kelompok umur 25–29 tahun. Setelah kelompok umur tersebut, jumlah anak yang dilahirkan mengalami penurunan.

Diantara 1.000 perempuan umur 15–19 tahun, memiliki angka kelahiran sebesar 26–27 kelahiran. Angka ini meningkat tajam menjadi sekitar 98 kelahiran per 1.000 perempuan pada umur 20–24. Dan mencapai puncaknya pada kelompok umur 25–29 tahun.

Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Tertentu (ASFR) menunjukkan banyaknya kelahiran pada perempuan kelompok umur tertentu per 1.000 perempuan. Tentu saja dicatat pada kelompok umur tersebut.

Grafik ASFR berbentuk U terbalik yang menggambarkan perbedaan pola jumlah anak yang dilahirkan antar kelompok umur perempuan.

Pada kelompok umur selanjutnya, angka kelahiran menurun hingga sebesar 2–3 kelahiran per 1.000 perempuan umur 45–49 tahun. Dalam lima puluh tahun terakhir terjadi penurunan angka fertilitas remaja (ASFR 15–19 tahun) yaitu dari 155 dari hasil SP1971 menjadi 26,64 dari hasil Long Form SP2020

Angka Kelahiran Kasar/Crude Birth Rate (CBR).

Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate atau CBR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1.000 penduduk. Hasil Long Form SP2020 mencatat terdapat 17,07 kelahiran hidup diantara 1.000 penduduk Indonesia.

Provinsi Papua Barat memiliki angka CBR paling tinggi sebesar 22,84 kelahiran hidup diantara 1.000 penduduk.

Sementara, angka CBR paling rendah berada di Provinsi DI Yogyakarta sebesar 13,69 kelahiran hidup diantara 1.000 penduduk.

Editor: Raja H. Napitupulu

Editor: Lala Lala

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Terkini

Kisah Nyata Pembalap Mobil dari GT Academy

Senin, 22 Juli 2024 | 23:02 WIB

Penemuan Cairan Metanol di Titan, Indikasi Alien

Sabtu, 22 Juni 2024 | 12:00 WIB

Pakar Temukan Solusi Tanaman Tahan Suhu Tinggi

Kamis, 20 Juni 2024 | 10:02 WIB

Daging Kambing Meningkatkan Resiko Hipertensi

Kamis, 20 Juni 2024 | 08:00 WIB

Meski Banyak Uang, Orang Kaya tetap punya Hutang

Senin, 17 Juni 2024 | 08:00 WIB

Dampak El Nino yang Terganti La Nina

Kamis, 6 Juni 2024 | 14:03 WIB

Harga Kue Lapis Legit Mahal dan Alasannya!

Selasa, 4 Juni 2024 | 12:05 WIB

Harga Rumah Naik, Gen Z Makin Sulit Punya!

Kamis, 30 Mei 2024 | 18:05 WIB
X