ESENSI.TV, POLHUKAM - Menjelang perayaan Lebaran 2025, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menegaskan akan menindak tegas para sopir bus yang tetap memasang klakson basuri.
Tindakan ini diambil sebagai bagian dari Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2025, yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan perjalanan masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, menyampaikan bahwa pihaknya akan menerapkan tilang bagi para pengemudi bus yang tetap bersikeras menggunakan klakson basuri.
Hal ini karena penggunaan klakson tersebut dinilai menyalahi aturan dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan lainnya.
Baca Juga: Jelang Duel Kontra Real Madrid, Guardiola: City Harus Bermain Tanpa Cela
"Kami akan melakukan penindakan dengan tilang bagi mereka yang masih menggunakan klakson basuri. Dalam Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2025, ada tiga langkah utama yang kami lakukan, yakni tindakan preemtif sebesar 40 persen, preventif sebesar 40 persen, dan tindakan penegakan hukum sebesar 20 persen, termasuk penindakan terhadap bus yang melanggar aturan ini," ujar Irjen Agus saat melakukan inspeksi di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, dikutip pada Rabu, 19 Februari 2025.
Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa klakson basuri menjadi salah satu fokus dalam Operasi Keselamatan 2025 karena tidak sesuai dengan spesifikasi standar yang telah ditetapkan dalam regulasi lalu lintas.
Oleh karena itu, polisi akan melakukan penertiban terhadap seluruh bus yang masih menggunakan klakson ini.
Baca Juga: Panggil Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Prabowo Bahas Sengketa Tanah dan Kasus Sertifikat Tanah Ilegal
"Kami mengimbau agar seluruh pengemudi dan perusahaan otobus (PO Bus) segera melepaskan klakson telolet atau basuri. Kami akan menindak tegas mereka yang masih tetap memasang klakson ini karena penggunaannya tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang diperbolehkan," tegasnya.
Selain itu, Agus juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi empat klaster rawan kemacetan yang perlu diwaspadai menjelang Lebaran 2025.
Salah satu fokus utama adalah jalur tol yang diprediksi akan mengalami lonjakan volume kendaraan secara signifikan.
"Kami tengah melakukan persiapan untuk mengatasi potensi kepadatan di jalur tol, baik yang berada di dalam kota maupun ruas tol nasional yang menjadi jalur utama pemudik. Hal ini termasuk upaya mengantisipasi titik-titik rawan kemacetan di gerbang tol dan rest area," ujar Agus.
Baca Juga: Serangan Israel di Tepi Barat: Ribuan Warga Palestina Mengungsi, Infrastruktur Hancur