ESENSI.TV, LABUHANBATU - Bagi sebagian pelajar, beban ekonomi keluarga bisa menjadi hambatan besar, bahkan sampai membuat mereka memilih berhenti belajar.
Itulah yang dialami oleh Intan Mutiara, siswi kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Labuhanbatu Selatan.
Kisahnya sempat viral setelah dikabarkan putus sekolah karena tidak sanggup membayar utang biaya rekreasi sebesar Rp350 ribu, padahal ia sendiri tidak mengikuti kegiatan tersebut.
Sejak kecil, Intan dibesarkan oleh ibu angkatnya, Ira (53), yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Baca Juga: 80 Ribu Koperasi Desa Diluncurkan, Misbakhun Desak Pemerintah Jaga Skema Dana Tetap Transparan
Dalam wawancara yang sempat beredar pada Jumat (18/7/2025), Intan mengungkapkan bahwa ia sangat ingin melanjutkan pendidikan, namun merasa malu karena terus-menerus ditagih oleh pihak sekolah atas biaya rekreasi yang tak mampu ia bayar.
"Saya malu terhadap teman-teman sekolah, Pak, karena tidak bisa membayar. Saya masih ingin sekolah walaupun orang tua saya tidak mampu. Cita-cita saya tinggi, saya ingin membahagiakan orang tua," ujar Intan dengan tangis haru, dikutip dari Instagram @fakta.indo pada Rabu, 23 Juli 2025.
Namun tak lama setelah berita ini viral, pihak sekolah, MTs Darul Muhsinin, memberikan klarifikasi. Mereka menyebut kabar yang beredar tidak sesuai dengan kenyataan.
Dalam video yang diunggah oleh pihak sekolah, Intan mengatakan bahwa dirinya telah memutuskan berhenti sekolah karena ingin membantu ibunya bekerja, bukan karena urusan biaya rekreasi.
Baca Juga: Liburan Seru di Taman Safari Bali, Tempat Wisata Edukatif Keluarga di Tengah Satwa Liar
"Saya minta maaf atas berita kemarin. Itu hoaks. Saya memang sudah tidak ingin sekolah lagi," ujarnya dalam video klarifikasi tersebut.
Sekolah juga mengunggah surat pernyataan resmi bermaterai dari Intan yang menyatakan bahwa ia keluar atas keinginan sendiri sejak semester II kelas VII.
Pihak sekolah menekankan bahwa keputusan Intan tidak ada kaitannya dengan tagihan biaya kegiatan.
Namun, klarifikasi ini justru menuai tanda tanya dari publik. Warganet mencermati tanggal surat yang tertulis 21 Juli 2025, atau beberapa hari setelah berita viral menyebar.