Jika tarikan motor sudah tidak responsif seperti biasanya, itu bisa menjadi tanda bahwa CVT perlu dicek atau diganti. Jangan tunggu sampai motor benar-benar tidak bisa berakselerasi.
Baca Juga: 3 Waktu Terbaik untuk Ganti Oli Motor agar Mesin Awet dan Performa Maksimal
3. Muncul Suara Kasar dari Bagian CVT
Ketika mendengar suara aneh seperti gesekan logam atau dengungan dari sisi CVT, itu bisa menjadi sinyal adanya keausan pada komponen dalamnya.
Suara ini biasanya terdengar saat motor sedang berjalan atau ketika gas ditarik dengan kecepatan tertentu.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti kerusakan pada roller, v-belt, atau bearing di dalam rumah CVT.
Jika suara tidak hilang meskipun motor dipakai dalam waktu lama, sebaiknya segera dibawa ke bengkel untuk diperiksa. Semakin lama dibiarkan, risiko kerusakan total makin besar.
4. Motor Sulit Menjaga Kecepatan Stabil
Motor matic dengan CVT rusak sering kali sulit menjaga kecepatan konstan saat melaju. Kadang terasa seperti tersendat atau mendadak kehilangan tenaga saat berada di kecepatan tertentu.
Ini biasanya terjadi karena sistem transmisi tidak bisa menyesuaikan rasio secara mulus, akibat komponen seperti roller atau v-belt yang sudah aus.
Kondisi ini cukup berbahaya terutama jika terjadi saat berkendara di jalan raya atau saat menyalip kendaraan lain. Untuk itu, jangan abaikan perubahan performa saat kecepatan konstan karena bisa jadi tanda serius kerusakan CVT.
5. Waktu Ideal untuk Mengganti CVT
Secara umum, beberapa bagian dalam CVT seperti v-belt, roller, dan kampas ganda disarankan diganti setiap 20.000 hingga 25.000 km, tergantung kondisi pemakaian.