Memahami jenis suspensi motor menjadi langkah awal agar pengaturan yang dilakukan sesuai dan efektif.
Baca Juga: Demi Lindungi Penerimaan Negara, Misbakhun Serukan Aksi Tegas Pemberantasan Rokok Ilegal
2. Sesuaikan Preload Suspensi dengan Berat Pengendara dan Beban
Preload adalah tegangan awal pada pegas suspensi yang menentukan seberapa keras atau empuk suspensi bekerja.
Jika pengendara membawa beban tambahan atau penumpang, preload perlu ditingkatkan agar suspensi tidak terlalu amblas.
Sebaliknya, untuk pengendara solo dengan berat ringan, preload bisa dikurangi agar suspensi terasa lebih empuk dan nyaman.
Pengaturan preload yang tepat membuat motor tetap stabil saat melaju, tanpa bantingan yang terlalu keras atau lembek.
Untuk mengetahui tingkat preload yang ideal, lakukan uji coba di jalan yang bervariasi dan rasakan perbedaannya.
Baca Juga: Serangan Terbaru Israel di Gaza Tewaskan 30 Orang, Termasuk Jurnalis dan Pejabat Penyelamat
3. Atur Tingkat Redaman Suspensi untuk Absorpsi Guncangan Optimal
Redaman suspensi mengatur seberapa cepat suspensi kembali ke posisi semula setelah tertekan.
Redaman yang terlalu keras akan membuat motor terasa kaku dan mudah terpental saat melewati lubang.
Sebaliknya, redaman yang terlalu lembek bisa menyebabkan motor oleng dan kurang stabil.
Pada suspensi yang bisa diatur, biasanya terdapat baut khusus untuk menyesuaikan tingkat redaman kompresi dan rebound.
Cobalah atur redaman secara bertahap dan rasakan kenyamanan serta kestabilan motor di berbagai kondisi jalan.
Artikel Terkait
Motor Matic Bergetar atau Loyo? Ini Ciri-Ciri CVT Rusak dan Waktu Ideal untuk Ganti
7 Aksesoris Motor Terbaik yang Harus Dimiliki untuk Touring Jarak Jauh
Jangan Disepelekan! Ini Bahaya Mengabaikan Kampas Rem Motor yang Sudah Tipis
Cara Cek Kondisi Ban Motor dan Tanda-Tanda Kapan Harus Diganti Sebelum Terlambat
Motor Mendadak Tersendat saat Digas? Ketahui Penyebab dan Solusi Mandiri Tanpa Perlu ke Bengkel