ESENSI.TV, KALIMANTAN - Stabilitas inflasi menjadi salah satu indikator penting dalam menjaga ketahanan ekonomi suatu daerah, dan Kalimantan Selatan dinilai berhasil menunjukkan performa positif dalam aspek tersebut.
Pada rangkaian Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan bahwa kondisi inflasi di provinsi ini tetap berada dalam batas aman.
Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa berbagai kebijakan pengendalian harga, termasuk penguatan sektor keuangan dan ekonomi riil, berjalan efektif.
Baca Juga: Petualangan Menuju Curug Surodipo, Destinasi Alam Paling Eksotis di Wonoboyo
Dalam keterangannya, Misbakhun menyampaikan bahwa kinerja inflasi Kalimantan Selatan terbilang stabil meskipun ada gejolak harga pada komoditas pangan tertentu.
“Inflasi di Kalimantan Selatan relatif sangat rendah. Ada sedikit kenaikan pada volatile food, khususnya beras, tetapi masih dalam batas yang wajar dan terkendali,” ucapnya saat diwawancarai Parlementaria di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu.
Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa dinamika harga pangan tidak otomatis membuat inflasi menjadi liar karena sistem pengendalian yang terstruktur masih mampu bekerja secara optimal.
Kenaikan harga beras sebagai salah satu penyumbang volatile food tetap dapat ditoleransi selama tidak menembus ambang batas.
Baca Juga: 161 Jenazah Terverifikasi! Polda Sumbar Maksimalkan Identifikasi Korban Banjir dan Longsor
Pengendalian tersebut tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga terkait dengan kecukupan pasokan pangan lokal.
Pada sisi lain, Kunjungan Kerja ini juga menggarisbawahi pentingnya inovasi di sektor pertanian untuk menunjang stabilitas ekonomi daerah.
Misbakhun mengapresiasi teknologi budidaya padi apung di kawasan gambut Hulu Sungai Selatan yang telah menjadi ciri khas sekaligus kekuatan pangan lokal.
Dalam pernyataannya ia mengatakan:
“Padi apung di wilayah gambut ini menggunakan teknologi khusus sehingga dapat tumbuh dan menjadi beras yang sangat produktif.”
Baca Juga: Sekjen PBB Guterres: Ada yang Sangat Keliru dalam Cara Israel Melancarkan Perang di Gaza