ESENSI.TV, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan, mengingatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengembangkan strategi kreatif dalam menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) demi memperkuat keuangan daerah.
Menurut anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Golkar ini, potensi PAD di Jakarta sangat besar, tetapi masih banyak celah yang belum tergarap secara optimal.
Ia menekankan bahwa upaya kreatif diperlukan untuk menutup kebocoran pajak, terutama di sektor parkir, retribusi, dan pengelolaan aset daerah.
Baca Juga: Dari Jalanan ke Istana, Protes Gen Z Antar Kolonel Randrianirina ke Kursi Presiden Madagaskar
Dalam pernyataannya, yang dikutip pada Minggu, 19 Oktober 2025, Judistira menyebut bahwa kebocoran pajak parkir mencapai sekitar Rp900 miliar per tahun, padahal potensi penuh mencapai Rp1 triliun.
Politisi muda Golkar itu menilai kemitraan dengan pengelola parkir on street, digitalisasi sistem pembayaran, dan transparansi operasional merupakan langkah kreatif yang harus diimplementasikan.
Selain itu, ia menekankan pentingnya kesejahteraan juru parkir agar kinerja mereka maksimal dan potensi kebocoran bisa ditekan secara signifikan.
Baca Juga: Panas Dibilang Malas, Pertamina Balas Sindiran Menkeu Soal Proyek Kilang yang Macet
Judistira juga mendorong Pemprov DKI untuk mengeksplorasi sumber PAD lain yang selama ini kurang dimaksimalkan, termasuk pengelolaan reklame, pajak hiburan, dan pemanfaatan aset daerah.
Menurutnya, strategi kreatif tidak hanya soal mencari sumber baru, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan pendapatan yang sudah ada.
Ia menekankan kolaborasi lintas sektor sebagai kunci sukses, melibatkan pengelola, aparat keamanan, dan lembaga pengawasan untuk menciptakan sistem yang tertib dan transparan.
Judistira menilai Pemprov DKI juga harus berani menerapkan inovasi teknologi dalam pengelolaan pajak dan retribusi agar semua transaksi dapat tercatat dengan akurat.
Baca Juga: Trossard Antar Arsenal Kembali ke Puncak Klasemen Lewat Kemenangan Tipis di Kandang Fulham
Ia menambahkan bahwa tekanan fiskal yang dihadapi Jakarta, terutama menjelang APBD 2026 yang diperkirakan mencapai Rp75-77 triliun, menuntut langkah cepat dan strategis dalam peningkatan PAD.