Misbakhun menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan sistem gerbang pembayaran domestik yang dapat mengendalikan transaksi lintas negara tanpa bergantung pada kekuatan asing.
Ia juga mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang mulai menerapkan kebijakan perdagangan yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap dinamika global.
Namun, ia menekankan bahwa fleksibilitas harus tetap berpijak pada perlindungan terhadap sektor domestik dan kepentingan jangka panjang bangsa.
Ia menutup pernyataannya dengan harapan bahwa pemerintah tidak hanya bereaksi terhadap tekanan, tetapi mampu menciptakan sistem ekonomi yang mandiri, kokoh, dan berdaulat.*** (LL)