ESENSI.TV, JAKARTA - Mukhamad Misbakhun, Ketua Komisi XI DPR RI, menanggapi kekhawatiran publik terhadap dampak tekanan dagang dari Amerika Serikat terhadap ekonomi nasional.
Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu panik menghadapi kebijakan tarif atau ancaman krisis karena kontribusi ekspor ke Amerika hanya sekitar 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurutnya, porsi ekspor tersebut terlalu kecil untuk menimbulkan gejolak besar dalam sistem perekonomian nasional.
Baca Juga: Israel Serang Teheran, Iran Balas Tel Aviv dengan Rudal Hipersonik
Misbakhun mengajak semua pihak untuk melihat fakta data, bukan hanya terpancing isu atau narasi krisis yang berkembang di ruang publik.
Ia menyebut bahwa krisis yang dikhawatirkan banyak pihak sering kali hanya berbentuk wacana tanpa dasar kuat, terutama jika tidak mempertimbangkan proporsi nyata kontribusi ekspor terhadap keseluruhan PDB.
Menurutnya, Indonesia memiliki struktur ekonomi yang cukup kuat dan beragam, sehingga tidak mudah terguncang hanya oleh tekanan dari satu negara.
Misbakhun juga menekankan pentingnya keberanian menghadapi tantangan global dengan strategi yang matang dan tidak mudah terbawa arus ketakutan.
Baca Juga: Gen Z Wajib Punya! 10 Mental Kuat agar Bisnis Bertahan dan Berkembang
Ia menilai bahwa justru di saat tekanan muncul, pemerintah harus mengambil langkah berani memperkuat sektor-sektor produksi dalam negeri dan memperluas pasar ekspor ke kawasan lain yang lebih potensial.
Dalam kesempatan yang sama, ia menyinggung bahwa Indonesia sedang dalam proses transisi menuju negara dengan posisi ekonomi yang lebih strategis secara global.
Karena itu, tekanan dari negara maju seperti Amerika Serikat seharusnya tidak dilihat sebagai ancaman besar, melainkan bagian dari dinamika yang harus dihadapi secara taktis.
Misbakhun juga mengapresiasi langkah awal pemerintah dalam menjaga stabilitas dan fleksibilitas kebijakan fiskal serta perdagangan luar negeri.
Baca Juga: AC Mobil Hanya Keluar Angin? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya