ESENSI.TV, JAKARTA - Meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin tidak hanya cukup dengan bantuan sosial semata, tetapi juga memerlukan tempat tinggal yang layak sebagai fondasi utama kehidupan.
Hal inilah yang menjadi fokus Kementerian Sosial (Kemensos) dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem melalui program pembangunan dan renovasi rumah tidak layak huni.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menekankan pentingnya sinergi lintas kementerian dalam mewujudkan program ini secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Baca Juga: Romantisnya Malam di Bukit Moko: Menikmati Bintang dan Gemerlap Kota dari Ketinggian
Dalam Rapat Koordinasi Satu Data Perumahan dan Kawasan Permukiman yang berlangsung di Jakarta, Agus Jabo menyoroti peran Kemensos dalam pembangunan perumahan bagi masyarakat miskin.
Menurutnya, meskipun Kemensos bukan lembaga teknis pembangunan, namun tuntutan masyarakat membuat kementeriannya terlibat aktif dalam program rehabilitasi rumah serta penyediaan sanitasi yang layak.
"Kami bukan kementerian teknis, tetapi karena masyarakat menganggap urusan kemiskinan adalah domain Kemensos, akhirnya permintaan pembangunan rumah pun mengarah ke kami. Maka penting untuk memperkuat sinergi antar kementerian,” ujarnya, dikutip pada Sabtu, 26 April 2025.
Baca Juga: 5 Tips Produktif Bagi Gen Z yang Sering Terdistraksi Gadget
Kemensos sendiri telah menjalankan program Rumah Layak Huni berbasis rehabilitasi dengan kuota terbatas.
Pada 2025, hanya 1.500 unit rumah yang dialokasikan, padahal kebutuhan di lapangan jauh lebih besar.
Fokus utama program ini adalah memperbaiki kondisi hunian di kawasan miskin serta memastikan tersedianya sanitasi yang memadai bagi warga.
Salah satu inisiatif nyata yang dijalankan Kemensos adalah pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu.
Bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu, Baznas, dan instansi lainnya, Kemensos membangun 93 unit rumah bagi warga yang rentan terdampak banjir rob.