ESENSI.TV, JAKARTA - Fatma Gus Ipul Sapa dan Beri Bantuan Anak-Anak Penyandang Penyakit Langka
Tawa ceria anak-anak pecah di ruang Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial RI di Jakarta.
Di antara tumpukan mainan edukatif, kursi roda adaptif, dan pelukan hangat orangtua, semangat saling menguatkan terasa kental dalam kegiatan Sarasehan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas - Indonesia Rare Disorder (IRD).
Hadir di tengah anak-anak, penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, Fatma Saifullah Yusuf dan Intan Agus Jabo Priyono.
Baca Juga: Targetkan Terminal Bahan Bakar Houthi, Serangan Udara AS Tewaskan 74 Orang di Yaman
Keduanya dengan tulus menyapa, duduk, bermain, serta mendengarkan kisah perjuangan keluarga dalam merawat anak dengan kondisi langka.
Suasana penuh kehangatan dan semangat menyelimuti ruangan, memperlihatkan bahwa keberpihakan dan empati adalah bagian dari layanan sosial yang sejati.
Fatma Saifullah Yusuf dalam sambutannya menyatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Kementerian Sosial dalam mendukung tumbuh kembang anak dengan penyakit langka melalui layanan yang komprehensif.
“Pertemuan ini sekaligus untuk mendekatkan hati kami kepada anak-anak dengan kriteria penyakit langka, ibarat pepatah tak kenal maka tak sayang,"ujar Fatma yang juga di dampingi oleh Ketua DWP Kemensos Vero Robben Rico, dikutip pada Sabtu, 19 April 2025.
Baca Juga: Ketahuan Intip Mahasiswi Mandi Lewat Ventilasi, Dokter Spesialis UI Ditangkap Polisi
"Kami juga terus mengharapkan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak agar layanan yang ada dapat terus dikembangkan sehingga penyandang disabilitas dapat hidup sehat, bisa lebih produktif, lebih mandiri, bermanfaat dan bermartabat,” lanjutnya.
Sarasehan bertujuan membuka ruang dialog antara keluarga penyandang penyakit langka dengan instansi pemerintah, serta meningkatkan kesadaran publik terhadap keberadaan kelompok rentan yang membutuhkan perhatian khusus.
Melalui kegiatan ini, Kementerian Sosial juga memberikan berbagai layanan rehabilitasi sosial dan bantuan langsung kepada anak-anak dengan kondisi langka.
Sebanyak 50 anak yang tergabung di Indonesia Rare Disorder yang hadir bersama keluarganya menerima berbagai layanan rehabilitasi sosial secara langsung.