Baca Juga: Ngaku Putra Daerah, Sekelompok Pria Paksa Hentikan Proyek Pagar SDN di Cabangbungin
Di antaranya terapi wicara, okupasi, perilaku dan fisioterapi, konsultasi psikologi dan gizi oleh tenaga ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan psikolog klinis, pemeriksaan kesehatan dasar (cek gula darah, kolesterol, dan asam urat), serta pemberian bantuan alat bantu adaptif melalui Program ATENSI.
Kebahagiaan menyelimuti semua peserta yang hadir. Suasana nyaman sarat kekeluargaan, bahkan ada yang kembali bertemu setelah sekian tahun berlalu.
Terasa betul kehadiran mereka saling menguatkan satu sama lain.
Seperti yang disampaikan oleh Herning yang mewakili IRD dan juga oleh peserta yang lain “terimakasih telah mengadakan acara seperti ini, serta kepedulian atau perhatian kepada anak-anak kami dengan memberikan fasilitas pelayanan yang sangat lengkap, bahkan kami tidak mengira ruangannya di buat sebagus ini, membuat kami terharu dan membahagiakan kita semua, saya malah khawatir anak-anak kerasan disini dan tidak mau pulang,” ucapnya bahagia
Baca Juga: Perang Tarif AS dan China Mulai Mendingin, Trump Pertimbangkan Akhiri Kenaikan Tarif Impor
Selain layanan, acara juga menghadirkan talkshow dan diskusi interaktif bersama narasumber dari Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, dokter spesialis gizi, dan komunitas IRD, serta sesi testimoni orang tua dan pendamping anak dengan kondisi langka.
Orangtua atau keluarga anak memperoleh ruang konsultasi dan edukasi mengenai penanganan penyakit langka di rumah melalui talkshow.
Imran Pambudi selaku Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan menyampaikan dukungannya terhadap pentingnya memerhatikan tumbuh kembang anak dengan penyakit langka secara holistik.
Ia menekankan bahwa selain layanan medis dan terapi, kesehatan mental orangtua yang setiap hari membersamai anak juga harus menjadi perhatian utama.
Baca Juga: 7 Tips Ampuh Menjaga Interior Mobil Tetap Bersih dan Wangi Walau Punya Anak Kecil
“Kondisi langka pada anak bisa menjadi penyebab orangtua mengalami burn out dalam melaksanakan pengasuhan, sehingga dukungan psikososial bagi mereka adalah bagian yang tak terpisahkan dari layanan kesehatan,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, 25 anak menerima alat bantu adaptif, seperti kursi roda adaptif, standing frame, alat bantu jalan, serta alat komunikasi augmentatif dan alternatif (AAC).
Total bantuan Program ATENSI yang disalurkan mencapai Rp 112,5 juta, yang terdiri dari 10 kursi roda adaptif, 10 alat bantu jalan dan standing frame, serta 5 alat komunikasi AAC.
Tak hanya itu, suasana makin semarak dengan digelarnya pameran karya pemberdayaan penyandang disabilitas dari berbagai sentra milik Kementerian Sosial.
Artikel Terkait
Banjir Rendam 4 Desa di Sumedang, Kemensos Salurkan Bantuan dan Dirikan Dapur Umum
Salat Idul Fitri Berujung Duka: Kemensos Beri Santunan untuk Korban Pohon Tumbang di Pemalang
Tanah Longsor Terjang Jalur Cangar Pacet, Mojokerto, Kemensos Salurkan Bantuan dan Dirikan Dapur Umum
Banjir Rendam Ratusan Rumah di Bontang, Kemensos Sigap Salurkan Bantuan Logistik
Dukung Koperasi Desa Merah Putih, Kemensos Kerahkan Jutaan KPM untuk Tekan Kemiskinan