Judistira Hermawan Minta Pemprov DKI Tetap Optimistis Hadapi Pemotongan Dana Bagi Hasil

ESENSI.TV, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan, mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI agar tidak pesimis menghadapi pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) yang dilakukan pemerintah pusat.

Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya dialami oleh Jakarta, tetapi juga oleh berbagai daerah lain di Indonesia.

Karena itu, ia menilai langkah yang perlu dilakukan bukanlah keluhan, melainkan strategi efisiensi dan penyesuaian anggaran agar tetap fokus pada program prioritas.

Baca Juga: Menyusuri Keindahan Air Terjun Sipiso Piso, Surga Tersembunyi di Dekat Danau Toba

“Seluruh Pemerintah Daerah kena. Namun untuk DBH yang dialami DKI, saya kira perlu melakukan penyisiran terhadap anggaran yang ada. Sehingga nanti angka yang diefisiensikan itu bisa tepat,” ujar Judistira.

Judistira menjelaskan bahwa pemotongan DBH seharusnya disikapi secara positif dan konstruktif.

Ia menekankan pentingnya kerja sama antara DPRD dan Pemprov DKI untuk melakukan evaluasi terhadap seluruh komponen anggaran dalam APBD 2025 yang diperkirakan mencapai Rp 75–77 triliun.

Melalui penyisiran itu, diharapkan setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar bermanfaat bagi warga Jakarta.

Baca Juga: Seskab Teddy: Revolusi Data Jadi Fondasi Pemerintahan Prabowo

Menurutnya, efisiensi anggaran bukan berarti memangkas semua kegiatan, melainkan memprioritaskan sektor-sektor vital seperti penanganan banjir, kemacetan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan.

Program-program tersebut, kata Judistira, memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat dan tidak boleh terganggu meski ada penyesuaian fiskal.

Ia juga mendukung pernyataan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang sebelumnya menyampaikan agar Pemprov DKI tidak pesimis menghadapi kebijakan pemotongan DBH.

Pemerintah pusat, kata Mendagri, akan mencarikan solusi jika pemotongan tersebut berdampak serius terhadap pelaksanaan pembangunan daerah.

Baca Juga: Tak Hanya Rusak Alam, Tambang Nikel di Raja Ampat Disebut Bisa Picu Berbagai Penyakit