Senin, 22 Desember 2025

ESDM Groundbreaking Green Hydrogen Plant Ulubelu yang Mampu Kurangi Emisi Karbon Hingga 438 Ton CO₂ per tahun

Photo Author
- Selasa, 9 September 2025 | 18:16 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). (Dok. Kementerian ESDM)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). (Dok. Kementerian ESDM)

Baca Juga: Hubungan Retak dengan Bos Klub, Nuno Espirito Santo Didepak Nottingham Forest

Lokasi Strategis

Ia melanjutkan, Pertamina Group telah memulai pembangunan Green Hydrogen Plant di kawasan PLTP Ulubelu. Yaitu salah satu lokasi strategis dengan sumber daya panas bumi yang besar. 

Pemanfaatan panas bumi sebagai energi primer untuk memproduksi green hydrogen merupakan langkah inovatif yang selaras dengan prioritas ketahanan energi nasional, tambah dia. 

“Green Hydrogen diyakini akan menjadi game changer dalam transisi energi global karena sifatnya yang fleksibel serta besar menjadi komoditas ekspor di masa depan,” terangnya.

PGE, katanya, telah mengidentifikasi potensi cadangan sebesar 3 GW dari 10 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dikelola sendiri, salah satunya area geothermal Ulubelu. 

“Hari ini, Ulubelu mencatat sejarah. Dari sinilah lahir pilot plant green hydrogen berbasis energi panas bumi pertama di Indonesia, bahkan di dunia. Ini menunjukkan bahwa potensi panas bumi kita bukan hanya menghasilkan listrik, tetapi juga energi masa depan bernilai tambah tinggi sebagai keberlanjutan hilirisasi,” kata dia menjelaskan.

Baca Juga: Misbakhun Ingatkan Aksi Boikot Pajak Justru Rugikan Rakyat Kecil yang Bergantung pada Program Subsidi Negara

Proyek di Ulubelu ini, ucap dia, bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan juga menjadi laboratorium bagi pengembangan hidrogen di Indonesia. 

“Saya yakin, pengalaman dan pembelajaran dari proyek ini akan menjadi best practice dan referensi untuk direplikasikan di wilayah lain,” ungkap dia.

Dampak Langsung

Kementerian ESDM menyebutkan beberapa dampak langsung bagi keberlanjutan proyek tersebut.

Pertama, mengurangi emisi karbon sebesar 365–438 ton CO₂ per tahun, karena produksi hidrogen ini sepenuhnya berbasis energi terbarukan.

Kedua, memberikan nilai investasi sebesar US$3 juta. Ketiga, menambah ekosistem baru dalam penyediaan energi baru dan terbarukan.

Keempat, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, melalui transfer pengetahuan dan teknologi.

Baca Juga: Setelah Jokowi, Kini Gibran Jadi Sasaran Tudingan Ijazah Palsu Roy Suryo

Kelima, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, karena terbukanya lapangan kerja baru sebanyak 135 orang dan 5.813 orang penerima manfaat.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X