Pluto adalah planet katai yang ditemukan pada tahun 1930 oleh Clyde Tombaugh. Ini adalah objek terbesar kedua di Sabuk Kuiper, wilayah yang penuh dengan benda es dan batuan di tepi Tata Surya.
Orbit Pluto sangat unik. Orbitnya berbentuk elips dan kadang membawa Pluto lebih dekat ke Matahari daripada Neptunus. Orbitnya juga miring sekitar 17 derajat terhadap bidang ekliptika.
New Horizons NASA
New Horizons adalah misi NASA yang diluncurkan pada 19 Januari 2006 untuk mengeksplorasi Pluto dan Sabuk Kuiper. Pada 14 Juli 2015, misi ini berhasil memberikan gambar dan data rinci tentang Pluto. New Horizons terus mempelajari objek-objek di Sabuk Kuiper untuk memahami lebih baik tepi Tata Surya.
Permukaan Pluto menunjukkan keragaman geologis yang luar biasa. Misi New Horizons NASA pada 2015 mengungkapkan pegunungan es, dataran licin, dan kemungkinan gletser yang bergerak. Salah satu fitur paling mencolok adalah Sputnik Planitia, dataran es nitrogen yang halus dan terang.
Pluto memiliki atmosfer tipis yang terdiri dari nitrogen, metana, dan karbon monoksida. Atmosfer ini membeku dan mencair sesuai jaraknya dari Matahari. Ketika Pluto mendekati Matahari, es di permukaannya menguap. Ini membentuk atmosfer sementara yang membeku kembali saat Pluto menjauh.
Pluto memiliki lima satelit yang diketahui. Charon adalah satelit terbesar dan begitu besar dibandingkan dengan Pluto sehingga mereka sering dianggap sebagai sistem biner. Keduanya terkunci secara gravitasi, selalu menunjukkan sisi yang sama satu sama lain.
Meski tidak lagi digolongkan sebagai planet utama, Pluto tetap memikat dalam studi astronomi. Penemuan dari misi New Horizons terus mengubah pemahaman kita tentang dunia es kecil ini. Ini membuka banyak misteri tentang Pluto dan lingkungan Sabuk Kuiper.
Pluto, dengan orbitnya yang unik dan fitur permukaan yang menakjubkan, menunjukkan bahwa dunia kecil di tepi Tata Surya kita masih menyimpan banyak keajaiban yang menunggu untuk dijelajahi.