Data otoritas Palestine menyebutkan setidaknya 23.357 warga Palestina telah terbunuh, dan 59.410 lainnya terluka, sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober.
Permusuhan diawali oleh serangan mematikan Hamas di Israel selatan yang menewaskan lebih dari 1.200 orang dan lebih dari 200 sandera disandera, dan sekitar 136 orang masih ditahan di Gaza.
Sedangkan, menurut militer Israel, sejak dimulainya operasi darat, 184 tentara Israel telah tewas, dan 1.076 lainnya terluka.
Secara keseluruhan, 1,9 juta orang di Gaza, atau hampir 85 persen populasi, telah mengungsi. Banyak keluarga yang terpaksa mengungsi berkali-kali karena mereka berulang kali berpindah untuk mencari keselamatan.
Lebih dari 1,7 juta orang kini berlindung di fasilitas milik badan PBB yang membantu pengungsi Palestina, seperti dilaporkan UNRWA.
Aksi pemboman intensif Israel dari udara, darat dan laut terus berlanjut di sebagian besar Jalur Gaza pada tanggal 9 Januari, yang mengakibatkan lebih banyak korban sipil dan gedung-gedung hancur.
Sebagai balasan, kelompok bersenjata Palestina juga terus menembakkan roket ke Israel, dan operasi darat serta pertempuran antara kedua pihak juga dilaporkan terjadi di sebagian besar wilayah kantong tersebut.
OCHA mengutip otoritas kesehatan Gaza, yang mengatakan 147 warga Palestina dilaporkan tewas, dan 243 terluka, antara sore hari tanggal 9 dan 10 Januari.
Israel mengatakan salah satu tentaranya dilaporkan tewas di Gaza pada periode yang sama.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan bahwa empat staf dan dua orang terluka tewas ketika salah satu ambulans mereka ditabrak di pintu masuk Deir al Balah pada 10 Januari 2024.
Email: [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu