Senin, 22 Desember 2025

Sejak 7 Oktober, 5.350 Anak-Anak di Palestina Meninggal Dunia

Photo Author
- Kamis, 23 November 2023 | 14:29 WIB
Petugas kesehatan sedang berusaha menyelamatkan bayi prematur di Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza, pekan ini. Foto: UNICEF
Petugas kesehatan sedang berusaha menyelamatkan bayi prematur di Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza, pekan ini. Foto: UNICEF

Juru bicara UNICEF James Elder mengatakan lebih dari 5.350 anak-anak Palestina dilaporkan terbunuh, menurut otoritas kesehatan di negara itu, sejak tanggal 7 Oktober lalu hingga tanggal 22 November 2023.

“Jumlah kematian di kalangan anak-anak sangat memprihatinkan,” jelas Elder, di Jenewa, Swiss, dalam keterangan PBB, dikutip Kamis (23/11/2023).

“Kesedihan semakin tertanam di Gaza. Jadi ini adalah peringatan keras: tanpa bahan bakar yang cukup, tanpa air yang cukup, kondisi anak-anak akan semakin buruk.”

Lindmeier mengemukakan bahwa setiap 10 menit, dua anak terluka, sementara generasi muda dan keluarga mereka yang terjebak dalam konflik meninggal dalam keadaan yang mengerikan.

Menurut badan kesehatan PBB, sekitar 180 bayi lahir setiap hari di wilayah kantong yang dilanda perang tersebut.

Lebih dari 20 bayi memerlukan perawatan khusus, begitu pula bayi-bayi dari rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, di mana 31 bayi prematur dan berat badan lahir rendah yang berada dalam perawatan intensif dievakuasi pada akhir pekan.

"Jumlah bayi aslinya adalah 33 namun dua di antaranya meninggal karena kurangnya perawatan yang tersedia bagi mereka,” kata Lindmeier.

Menurut badan kesehatan PBB, Gaza kini menjadi rumah bagi ribuan orang yang terluka dan sakit kritis. Terjadi peningkatan tajam penyakit seperti diare dan infeksi pernafasan dan hampir tidak ada air, bahan bakar, makanan, listrik atau pasokan medis.

Sekitar 72.000 kasus infeksi saluran pernapasan atas telah dilaporkan di kamp pengungsian dan hampir 49.000 kasus diare dan lebih dari separuhnya terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Bandingkan dengan rata-rata bulanan sebelum perang sebesar 2.000 kasus pada tahun 2021 dan 2022.

30 Anak-Anak Isreal Masih Disandera


Sementara itu, Juru bicara UNICEF James Elder menambahkan 30 anak-anak Israel masih disandera oleh kelompok Hamas  di suatu tempat yang belum diketahui keberadaanya.

Para keluarga korban yang disandera, jelasnya, sudah meminta bantuan PBB maupun lembaga kemanusiaan lain, serta diplomasi dengan Palestina untuk segera membebaskan sandera, tetapi hingga kini belum dicapai kesepakatan.

Seperti diketahui pada tanggal 7 Oktober lalu, pasukan Hamas melakukan serangan ke Israel dan menewaskna sekitar 1.200 warga Isreal. Selain itu, pasukan Hamas juga membawa dan menyandera 240 orang, termasuk 30 di antaranya adalah anak-anak.

"Setidaknya 30 anak-anak Israel masih disandera di suatu tempat di neraka ini. Para sandera diketahui telah meminta pembebasan segera untuk menghindarkan keluarga mereka dari ketakutan akan siksaan yang mereka alami," jelas Elder.*

Email: [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X