Senin, 22 Desember 2025

Miliki Hubungan Kuat, Jokowi Ajak Presiden Samia Perkuat Solidaritas

Photo Author
- Rabu, 23 Agustus 2023 | 09:58 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menko Marives Luhut Binsar Panjaitan, Menlu Retno Marsudi, dan Seskab Pramono Anung saat melakukan pertemuan bilateral, Selasa (22/8/2023), di Dar Es Salaam State House, Republik Persatuan Tanzania. foto: ist
Presiden Jokowi didampingi Menko Marives Luhut Binsar Panjaitan, Menlu Retno Marsudi, dan Seskab Pramono Anung saat melakukan pertemuan bilateral, Selasa (22/8/2023), di Dar Es Salaam State House, Republik Persatuan Tanzania. foto: ist

Setelah lebih dari 30 tahun, Indonesia baru kembali mengunjungi Republik Persatuan Tanzania. Dengan membawa semangat untuk memperkuat kolaborasi antarnegara selatan global.

Dalam kunjungan kenegaraannya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan pertemuan dengan Presiden Republik Persatuan Tanzania, Samia Suluhu Hassan.

Pertemuan berlangsung, Selasa (22/8/2023), di Dar Es Salaam State House, Dar Es Salaam, Republik Persatuan Tanzania.

Presiden Samia terima kasih atas penerimaan yang hangat kepada saya dan delegasi. Ini adalah kunjungan pertama saya ke Tanzania,” ungkap Presiden Jokowi.

Kepala Negara menilai bahwa Afrika dan Indonesia memiliki hubungan kuat yang telah terbangun sejak lama.

“Kita bersyukur memiliki akar hubungan yang kuat. Sejak KAA di Bandung tahun 1955 serta Gerakan Non-Blok tahun 1961,”jelasnya.

Karena itu, Presiden Jokowi mengajak Presiden Samia untuk terus memperkuat solidaritas dan kolaborasi antarnegara berkembang. Melalui semangat yang pernah dimiliki dalam momentum bersejarah Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan Gerakan Non-Blok.

“Spirit ‘Bandung’ harus terus dipertebal solidaritas dan kolaborasi antarnegara the global south harus terus diperkokoh,” ajak Presiden.

Presiden Jokowi menyebut bahwa negara-negara selatan global mencapai 85 persen populasi dunia. Karenanya, Presiden menilai bahwa sudah seharusnya suara dan kepentingan negara-negara selatan global harus didengar oleh seluruh dunia.

“Global South berisikan 85 persen populasi dunia. Sehingga seharusnya dunia mendengarkan suara dan kepentingan negara the global south termasuk hak lakukan lompatan pembangunan,” ucap Presiden. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X