ESENSI.TV, KESEHATAN - Penderita asam lambung perlu memperhatikan pola makan agar gejala tidak semakin parah.
Salah memilih makanan bisa menyebabkan nyeri ulu hati, mual, hingga sensasi terbakar di dada.
Beberapa jenis makanan memiliki sifat yang dapat meningkatkan produksi asam lambung, memperlambat pencernaan, atau melemahkan katup esofagus.
Oleh karena itu, mengetahui daftar makanan yang harus dihindari menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan pencernaan.
Baca Juga: Salat Idul Fitri Berujung Duka: Kemensos Beri Santunan untuk Korban Pohon Tumbang di Pemalang
Makanan tinggi lemak adalah salah satu pemicu utama asam lambung naik. Lemak dapat memperlambat pengosongan lambung dan menyebabkan tekanan lebih tinggi di dalam perut.
Selain itu, makanan pedas juga harus dihindari karena bisa mengiritasi lapisan lambung dan memperparah gejala refluks asam.
Tidak hanya itu, makanan dan minuman berkafein seperti kopi dan teh juga berisiko meningkatkan produksi asam lambung.
Buah-buahan asam seperti jeruk, lemon, dan nanas sebaiknya dihindari karena dapat merangsang produksi asam yang berlebihan.
Tomat dan produk olahannya juga bisa memperburuk kondisi asam lambung karena kandungan asamnya cukup tinggi.
Baca Juga: Perluas Operasi Militer, Israel Terus Mencaplok Wilayah Baru di Gaza
Cokelat menjadi makanan lain yang sebaiknya dihindari karena mengandung kafein dan theobromine yang bisa membuat otot esofagus melemah.
Minuman berkarbonasi seperti soda juga bisa memicu refluks asam karena gas yang dihasilkan dapat meningkatkan tekanan di dalam perut.
Konsumsi bawang putih dan bawang bombay dalam jumlah berlebihan juga bisa memperburuk gejala karena dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan produksi asam.