Aroma menyengat dari kapur barus bukan hanya mengganggu, tetapi juga bisa memicu rasa pusing dan mual.
Hal ini disebabkan oleh sifat kimiawi naftalena yang dapat mengganggu sistem saraf saat terhirup dalam konsentrasi tinggi.
Pada beberapa orang, efek ini bisa berkembang menjadi sakit kepala berkepanjangan atau bahkan muntah.
3. Iritasi Kulit
Bagi individu dengan kulit sensitif, kontak langsung dengan kapur barus dapat menyebabkan iritasi berupa kemerahan, gatal, dan peradangan.
Jika seseorang memiliki luka terbuka dan tanpa sengaja menyentuh kapur barus, risiko infeksi atau perburukan kondisi luka pun meningkat.
Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan sarung tangan saat menangani kapur barus dalam jumlah besar.
Baca Juga: Anggaran Ditekan, Hasan Nasbi: Efisiensi Ini Tidak Sentuh Layanan Publik
4. Kejang Akibat Tertelan Kapur Barus
Bahaya lebih serius bisa terjadi jika kapur barus tertelan, terutama oleh anak-anak yang belum memahami risikonya.
Dalam waktu sekitar 90 menit setelah tertelan, seseorang bisa mengalami kejang akibat reaksi toksik di dalam tubuh.
Gejala ini menunjukkan bahwa zat beracun dalam kapur barus telah mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
5. Anemia Hemolitik: Dampak Serius pada Sel Darah Merah
Paparan naftalena dalam jumlah besar juga bisa menyebabkan anemia hemolitik, yaitu kondisi di mana sel darah merah mengalami kerusakan lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk menggantinya.
Gejalanya meliputi kelelahan, pusing, mual, muntah, diare, serta perubahan warna kulit menjadi pucat atau kekuningan.
Artikel Terkait
Sakit Gigi Menjalar ke Telinga? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Benarkah Bau Cat Menimbulkan Risiko Pada Ibu Hamil? Ketahui Faktanya di Sini!
Ingin Tetap Bugar di Usia Lanjut? Lakukan 4 Jenis Latihan Ini Secara Rutin
Waspada! Kebiasaan Ini Bisa Menurunkan Kecerdasan dan Merusak Fungsi Otak
Harus Diwaspadai, Kenali Gejala Cedera ACL, Mulai Dari Nyeri Lutut hingga Ketidakstabilan