ESENSI.TV, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) menjadi negara tujuan ekspor terbesar produk perikanan Indonesia periode Januari – Oktober 2024. Total nilai transaksi AS mencapai US$1,56 miliar dari total nilai ekspor produk perikanan Indonesia periode yang sama senilai US$4,81 miliar.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Budi Sulistyo, dalam diskusi bersama KADIN Indonesia, Rabu (18/12/2024).
“Dari 5 top negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia periode Januari – Oktober 2024, AS unggul,” ujar dia.
Baca Juga: Persoalan Anti Dumping Belum Selesai, KKP Dorong Eksportir Udang Garap Pasar Alternatif
Ia merinci, posisi kedua ditempati oleh Tiongkok dengan nilai transaksi US$0,99 miliar. Diikuti berturut-turut oleh ASEAN senilai US$0,65 miliar, Jepang US$0,49 miliar, dan Uni Eropa US$0,35 miliar.
Komoditas Ekspor Utama
Budi melanjutkan, terdapat 5 top komoditas ekspor produk perikanan Indonesia. Berturut-turut adalah komoditas Udang dengan nilai sebesar US$1,36 miliar atau setara 28,22%. Sementara Tuna-Tongkol-Cakalang US$0,86 miliar (17,79%). Kemudian, Cumi-Sotong-Gurita US$0,68 miliar 14,03%), Rajungan-Kepiting US$0,43 miliar (8,99%), dan Rumput Laut US$0,29 miliar (5,96%).
“Secara nilai, kinerja ekspor hasil perikanan Indonesia periode Januari – Oktober 2024 meningkat sekitar US$2 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu dengan nilai US$4,61 miliar,” kata dia lagi.
Baca Juga: KADIN: Konsep Pentahelix Tepat untuk Budidaya Perikanan Berkelanjutan
Data KKP mencatat, kinerja ekspor produk Udang Indonesia dengan tujuan AS periode Januari-Oktober 2024 mencapai US$868,99 juta. Sementara itu, produk Tuna-Tongkol-Cakalang tujuan AS mencapai US$194,30 juta, dan produk Rajungan-Kepiting US$433,10 juta.
“Pengembangan pasar karena nilai pasarnya cukup besar, dan harga produk Indonesia kompetitif, khususnya untuk produk udang matang beku dan udang breaded,” jelas Budi. ***