Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia mendorong pemerintah menerapkan konsep Pentahelix dalam upaya budidaya perikanan berkelanjutan.
Hal itu dikatakan Wakil Kepala Badan Pembinaan UMKM, Ekonomi Kerakyatan KADIN Indonesia, Yugi Prayanto, di Jakarta, Rabu (29/05/2024).
“Konsep Pentahelix tepat diterapkan untuk melakukan budidaya perikanan berkelanjutan,” ujar dia.
Ia mengatakan, budidaya perikanan berkelanjutan perlu didorong untuk maju. Karena hal ini merupakan salah satu cara memanfaatkan potensi perikanan dan laut Indonesia secara optimal.
Konsep Pentahelix, kata dia, meliputi kolaborasi dari lima kelompok yang saling terkait. Yaitu, Akademisi, Dunia Usaha, Komunitas masyarakat, Pemerintah, dan Media Massa.
“Kelimanya harus saling berkolaborasi untuk mendapatkan hasil terbaik. Utamanya dalam melakukan budidaya perikanan berkelanjutan,” ungkap Yugi yang juga Waketum KADIN Bidang Kelautan dan Perikanan periode 2011-2021 itu.
Kolaborasi Selaras
Ia menerangkan, kelima kelompok tersebut sangat menentukan keberhasilan budidaya perikanan berkelanjutan mencapai target yang ditetapkan.
Pertama, akademisi diperlukan untuk pemanfaatan teknologi tepat guna dalam program budidaya perikanan berkelanjutan. Kedua, peran pemerintah sebagai regulator diperlukan dalam penyelarasan dan harmonisasi aturan-aturan yang berlaku.
Ketiga, melalui harmonisasi kebijakan akan menciptakan kepastian dalam berinvestasi di sektor budidaya perikanan berkelanjutan. Artinya, dunia usaha membutuhkan kepastian dalam iklim investasi.
Harmonisasi kebijakan, ucap dia, membuat kepastian investasi di sektor ini menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
“Kita harus memanfaatkan publik private partnership yang bekerjasama dengan mitra-mitra perguruan tinggi. Juga lembaga penelitian untuk memanfaatkan potensi ekonomi biru ini,” papar Yugi.
Keempat, pemanfaatan dari budidaya ini juga harus mengikutsertakan elemen dari masyarakat pesisir yang dapat mendorong kemandirian perekonomian rakyat.
“Memanfaatkan budidaya perikanan sebagai landasan ekonomi baru dan berkelanjutan,” tambahnya.
Kelima, keterlibatan media massa diperlukan untuk memberikan informasi terkini tentang berbagai regulasi yang dijalankan dalam budidaya ini.
Penggerak Utama
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rudy Heriyanto Adi Nugroho mengatakan, pengembangan budidaya perikanan berkelanjutan sangat penting. Utamanya, sebagai penggerak utama pemenuhan kebutuhan pangan, dan di masa depan akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Data KKP mencatat, produksi budidaya perikanan di kawasan Asia-Pasifik terus tumbuh. Tahun 2008 lalu tercatat sebesar 64,1 juta ton, namun melonjak menjadi 126 juta ton tahun 2021.
Pertumbuhan ini menunjukkan peran penting budidaya perikanan dalam pertumbuhan ekonomi regional. Serta pentingnya mengadopsi praktik berkelanjutan untuk menjamin keberlangsungannya.