Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas Juni 2024, mesin/peralatan mekanis dan bagiannya mengalami penurunan terbesar senilai US$278,6 juta (9,63 persen) dibandingkan Mei 2024. Sementara peningkatan terbesar adalah instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis US$196,4 juta (64,69 persen).
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Juni 2024 adalah Tiongkok US$32,45 miliar (35,41 persen), Jepang US$6,47 miliar (7,06 persen), dan Thailand US$4,87 miliar (5,31 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$16,32 miliar (17,81 persen) dan Uni Eropa US$5,89 miliar (6,43 persen).
Baca Juga: Relaksasi Kebijakan Kemendag Dorong Kinerja Ekspor Nonmigas
Menurut golongan penggunaan barang, perkembangan nilai impor Januari–Juni 2024 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan pada golongan barang modal US$74,6 juta (0,39 persen). Sementara golongan barang konsumsi dan bahan baku/penolong naik US$655,4 juta (6,71 persen) dan US$333,2 juta (0,42 persen).
Neraca perdagangan Indonesia Juni 2024 mengalami surplus US$2,39 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$4,43 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$2,04 miliar.
Artikel Terkait
Relaksasi Kebijakan Kemendag Dorong Kinerja Ekspor Nonmigas
Wow Keren! Pelabuhan Bitung Sulut Gerbang Ekspor Indonesia ke Seluruh Dunia
Impor Naik dan Ekspor Turun, Neraca Perdagangan Justru Surplus?
Kekurangan Penampung dan Kurangnya Trip Tol Laut Jadi Masalah Ekspor Ikan di Morotai
Bukan Kaleng-Kaleng, Ekspor Produk Sawit Indonesia Sudah Jangkau Lebih Dari 125 Negara
Presiden Jokowi Restui Perpanjang Ekspor Tembaga Freeport