ESENSI.TV, JAKARTA - Beberap waktu lalu viral video terkait sikap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang disebut keluar ruangan saat Presiden RI, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Developing Eight (D-8) ke-11 di Kairo, Mesir.
Mengenai hal itu, Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, memberikan klarifikasi dan tanggapannya.
Sukamta menilai hal ini sebagai bagian dari dinamika biasa dalam forum internasional.
Menurut Sukamta, momen ketika para kepala negara atau delegasi keluar-masuk ruangan adalah hal yang lazim terjadi dalam pertemuan multilateral.
Baca Juga: Tanpa Dipungut Biaya, BBPVP Bandung Gelar Servis Kendaraan Gratis Selama Libur Nataru
Ia menyebutkan, biasanya hal tersebut dilakukan untuk menghadiri pertemuan bilateral atau forum paralel lainnya yang juga berlangsung bersamaan.
“Dalam forum internasional, keluar masuk ruangan itu hal yang biasa. Sering kali, ini terkait dengan agenda pertemuan bilateral yang berlangsung di luar forum utama,” ungkap Sukamta dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip pada Jumat, 27 Desember 2024.
Kementerian Luar Negeri RI juga telah memastikan bahwa kehadiran Presiden Prabowo di KTT D-8 tidak terpengaruh oleh isu tersebut.
Bahkan, Prabowo disebut sempat bertemu secara singkat dengan semua kepala delegasi, termasuk Presiden Erdogan, baik sebelum maupun setelah KTT berlangsung.
Baca Juga: Operasi Lilin 2024/2025 Mencatat 167 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi Selama Lima Hari Libur Nataru
Dalam pidatonya di KTT D-8, Presiden Prabowo menyerukan pentingnya persatuan di antara negara-negara mayoritas Muslim.
Dengan populasi Muslim dunia mencapai 2 miliar orang atau sekitar 25 persen dari total penduduk dunia, Prabowo menegaskan perlunya kerja sama erat dan satu suara untuk mengatasi tantangan global, terutama di tengah konflik internal yang masih melanda banyak negara Muslim.
Sukamta mendukung penuh seruan Prabowo tersebut. Ia menyebut pernyataan itu mencerminkan komitmen kuat Indonesia dalam memperjuangkan keadilan bagi negara-negara Muslim, seperti Palestina dan Suriah, yang hingga kini masih berjuang untuk kebebasan.
“Pesan Presiden Prabowo tentang persatuan sangat relevan di tengah ancaman global yang memecah belah negara-negara Muslim. Ini menunjukkan peran aktif Indonesia sebagai juru damai di dunia internasional,” ujar Sukamta.